Jumat, 20 Mei 2016
Deer-men
Tekadku sudah bulat. aku mulai menyiapkan barang yang akan kubawa. Mulai dari tenda, tali paracord, korek, pisau, juga tak lupa kamera untuk mendokumentasikan hal ini. Kulirik jam tanganku dan itu sudah menunjukkan pukul setengah 3 sore, kembali ku telepon Luke agar ia tak telat datang kerumahku. Namun tak ada jawaban...
Tak lama terdengar suara ketukan pintu rumahku, sambil berharap itu adalah Luke aku melangkah keluar dari kamarku dan membuka pintu.. Dan benar itu adalah Luke!
"siap untuk pergi?" katanya
Aku hanya mengangguk, kemudian kami berdua menaiki mobil jeep off-road ku.
Selama perjalanan aku dan Luke berbicara soal hal yang kami lakukan, ya.. Kami akan mencari kebenaran tentang sebuah cerita rakyat kota ini.
***
**
*
Ku turunkan kecepatan mobil ini ketika aku mulai menyadari di sebelah kiri dan kanan kami adalah pohon-pohon yang berdiri kokoh dan rapat,
Mobil ini terguncang beberapa kali diakibatkan jalanan yang rusak dan berbatu.
Tak lama kemudian kami berhenti tepat didepan sebuah palang besi yang berkarat dan ditumbuhi oleh tanaman liar.
"apa kita sudah sampai ?" kata Luke sembari ia menoleh kearahku.
"sedikit lagi Luke,sedikit lagi" kataku sembari turun dari mobil dan mengambil tas carrier ku.
Aku melompati palang itu dan berjalan terus kedepan, diikuti Luke dibelakangku.
Sembari berjalan aku menghidupkan kamera, merekam keadaan sekitar. Kami terus berjalan masuk hingga matahari mulai terbenam,
Tepat didalam hutan aku dan Luke mulai mendirikan tenda dan menyalakan api unggun, kami berdua masih membicarakan hal yang sama.
"jadi.. Bagaimana rupa nya?" tanya Luke kepadaku
"Seperti manusia,tetapi berkaki 4 dan berkepala rusa" jawabku sambil menghangatkan makanan diatas api.
"wow! Terdengar keren!"
"cukup keren hingga ia menangkapmu dan memakanmu hidup-hidup, Luke!" kataku sambil tertawa
*
Ditengah suasana malam aku dan Luke mencoba untuk waspada terhadap keadaan sekitar. Bisa saja mahluk itu muncul didepan kami sekarang, tapi tak ada yang terjadi malam ini, hingga akhirnya kami berdua tertidur.
Di tengah malam aku terbangun karena mendengar sesuatu dari luar tenda, seperti suara nafas berat.. Atau lebih tepatnya suara mengendus seekor hewan, mungkin?
Aku coba membangunkan Luke namun ia masih tetap tidur, dengan diselimuti rasa penasaran dan takut akhirnya aku tertidur kembali.
Esok paginya kutemukan sebuah jejak kaki hewan di sekitar tenda kami, aku dan Luke menduga itu adalah mahluk yang kami cari,
Kami sepakat untuk meninggalkan tenda guna mencari tahu kebenaran mahluk tersebut.
Aku dan Luke terus mengikuti jejak kaki tersebut, kami berjalan cukup jauh hingga jejak tersebut mengantar kami ke sebuah rumah tua.
Yapp..
Rumah tua yang cukup besar, berada ditengah hutan.
"Haruskah kita masuk, Luke?" kataku
"entahlah, aku ragu" kata Luke
Rasa penasaranku lebih besar dibanding rasa takut, aku tak pernah tau apakah mahluk itu nyata atau tidak dan saat ini lah aku harus mengetahui nya.
Kaki ku mulai melangkah menuju rumah tua tersebut, suara decitan lantai kayu yang ku injak memecah keheningan antara aku dan Luke. Aku melangkah menuju kedalam rumah tersebut.
Didalam sini gelap sekali, padahal matahari tepat berada diatas kepala kami. Hanya senter Luke yang menerobos kegelapan rumah ini, sedangkan aku hanya memegang kamera ini. Ternyata rumah ini lebih besar daripada kelihatan nya. Semakin dalam aku dan Luke mencium bau yang aneh..
Bau nya seperti bangkai!
Lagi dan lagi, Rasa penasaran selalu menang terhadap rasa takut.
Aku semakin dekat dengan sumber bau tersebut hingga kulihat sebuah ruangan yang ditembus oleh cahaya matahari.
"Tek..tek..tek" terdengar sebuah suara langkah dari ruangan tersebut.
Aku mengisyaratkan Luke untuk berjalan tetap mengikuti ku dengan senyap, dengan sedikit rasa yakin aku melangkah menuju sumber suara itu.
Oh god! Aku melihatnya...
Seperti orang namun setengah badan nya seperti rusa, dengan kepala tengkorak yang bertanduk tepat seperti rusa!
Tepat saat aku melihatnya ia juga berbalik dan menatap dalam ke kedua bola mataku.
Tubuhku gemetar, jantungku memompa dengan cepat, nafasku menjadi tak stabil hingga akhirnya pandanganku menjadi gelap dan aku pun pingsan.
Aku masih sempat mendengar suara Luke yang memanggil namaku.. Namun suara itu tiba-tiba menjadi sebuah jeritan.
***
Aku terbangun di sebuah tanah lapang ditengah hutan.
"Oh, sial!" umpatku begitu mengetahui tangan dan kaki ku terikat ke 4 sisi yang berbeda.
Aku mencoba melepaskan ikatan itu, namun tiba-tiba dari kejauhan terdengar sebuah langkah kaki hewan...
"Tek..tek..tek"
Astaga! Itu adalah mahluk yang tadi aku lihat. Ia semakin dekat denganku, dengan menyeret Luke yang sudah tak bernyawa dengan tangannya.
Aku dapat melihatnya dengan jelas! Wajah Luke penuh dengan darah bahkan rahang nya pun lepas!
Oh god!!
Ia melemparkan jasad luke tepat ke hadapanku.
Jantungku berdebar sangat kencang. aku berteriak sekuat tenaga ku,berharap ada seseorang yang dapat menolongku.
Ia melangkah maju kearahku..
Semakin dekat...
Semakin dekat..
Hingga akhirnya ia tepat berada didepanku.
Menatap kedua mataku secara dalam, menguak semua ketakutanku.
Dengan perlahan ia mulai melepas tengkorak tersebut dari wajahnya hingga aku dapat melihat isi dari kepala mahluk tersebut.
Darahku seperti berhenti mengalir, jantung ini memompa dengan sangat lemah
Dapat kurasakan tangan kirinya memegang kepala ku.
Nafasku tak stabil..
Dengan cepat ia Menancapkan bagian dalam tengkorak tersebut ke wajahku
Aku dapat merasakan bagian dalamnya menusuk tepat kerah otak.
Dalam beberapa saat aku masih bisa merasakan darah segar mengalir membasahi kepalaku.
Hingga akhirnya semua gelap...
Dan jantungku berhenti berdetak...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar