Sabtu, 28 Mei 2016

Inang






Semua bermula saat Robi dan kawan-kawannya mengadakan perkemahan di salah satu hutan tropis di benua Asia.

Robi adalah anak yang sehat, tubuhnya bugar seperti tubuh atlit, itu semua karna Robi adalah vegetarian.


Saat Robi dan kawan-kawannya sampai di lokasi perkemahan, mereka mulai mendirikan tenda dan menyiapkan segala hal untuk keberlangsungan hidup mereka disana.

Setelah semuanya siap, salah satu teman Robi yang bernama Sandi mengajak Robi dan kawan-kawannya berburu untuk makan malam nanti, namun Robi menggeleng "Aku akan mecari tumbuhan atau jamur saja" ucap Robi meraih sebuah keranjang dari dalam tenda miliknya.

Robi dan kawan-kawannya pun berpencar menyusuri hutan.

Robi berjalan menatapaki hutan yang lembab itu, sembari matanya terus memandang sekitar mencari makanannya hingga tatapannya tertuju pada sebuah jamur yang mencuat tinggi berwarna putih pucat di atas sebuah batang pohon.

"Wah jamur yang besar, dan dilihat dari warnanya ini tidak berancun" ucap Robi yang langsung mencabut jamur itu dari asalnya.

.

Saat malam tiba, Sandi dan kawan-kawan Robi yang lainnya asik duduk mengelilingi api unggun yang tengah memanggang makan malam mereka.

Tidak dengan Robi, ia membuat perapian pribadinya sendiri dan mulai mendidihkan air untuk mengguyur jamur yang ia temukan. Ia tidak memasak jamur itu karna menurutnya vitamin atau kandungan dari jamur itu akan menghilang jika dimasak.

Setelah beberapa menit, Robi pun melahap dengan nikmat makanannya itu.

.

3 Hari setelahnya...

Semenjak kembali dari perkemahan itu, Robi selalu merasa lapar lebih dari biasanya, terkadang ia juga merasa sesuatu terjadi dalam tubuhnya.

Robi terus merasakan keanehan pada dirinya semakin menjadi tiap harinya dan puncaknya ialah saat ia terkadang tak mampu merasakan kembali anggota tubuhnya.

Ia lebih sering berjalan menuju sinar matahari dan menjauhi tempat gelap, kakinya terus melangkah tanpa kemauannya.

Bahkan ia merasa anggota tubuhnya terkadang tak dapat lagi ia kontrol, dan semua itu terus berlanjut hingga ia memutuskan untuk pergi ke dokter.

.

Sesampainya di rumah sakit, Robi menceritakan semua yang ia rasakan, ia juga mengatakan bahwa semua itu terjadi semenjak ia mengkonsumsi sebuah jamur.

Dokter Phil merasa bingung dan meminta Robi untuk menunjukan jamir yang ia maksud, Robi pun menyerahkan sempel jamur yang diminta oleh dokter untuk dibawa ke lab.

.

Sehari setelah Robi pergi menemui Dokter Phil, keadaannya makin memburuk, tubuh atletik Robi terlihat mengurus bagaikan tulang berlapis kulit, di beberapa bagia terlihat garis menyerupai akar yang sepertinya tumbuh di balik kulitnya.

Robi berjalan keluar, berusaha menemui Sandi, namun di tengah perjalanan langkah kakinya terhenti, Robi jatuh tersungkur, orang-orang yang melihat Robi terjatuh berlari mendekati Robi.

Tiba-tiba dari dada Robi mencuat sebuah batang berwarna putih dengan ujung yang mengembung.

Kerumunan semakin mendekat dengan wajah penasaran dan kebingungan. Salah seorang bahkan berusaha menelepon ambulan.

Mata Robi masih terbuka, ia tak dapat melihat dengan jelas namun ia merasa teramat sakit di sekujur tubuhnya dan sebuah panggilan masuk pun terdengar dari ponselnya.

"Ha...lo?"

"Robi, segeralah ke rumah sakit, jamur yang kau makan itu adalah Ophiocordyceps unilateralis, kau dalam bahaya"

"Tutttt tuttt" panggilan itu terputus berbarengan dengan ledakan dari gelembung yang berada pada puncak batang putih yang tumbuh di dada Robi.

Ledakan itu mengeluarkan banyak sekali bitik merah yang langsung mengenai kepala orang-orang yang mengerumuni Robi.

Selang beberapa detik dan teriakan histeris pun terdengar, semua orang berlarian tak tentu arah saat melihat tubuh Robi mengering bak mumi dengan beberapa jamur mencuat keluar dari tubuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar