Bintang kecil di langit yang tinggi.
Amat banyak menghias angkasa.
---
Kakak sudah menjadi bintang kecil, begitulah kata ibuku. Dia
mengawasiku tiap malam, bersama dengan bintang-bintang lainnya di
langit. Karena itulah aku tidak boleh menangis.
"Nanti kakak ikut sedih lihat Adek nangis terus," kata ibuku.
Tapi aku kangen kakak. Selama ini, hanya kakaklah yang menemaniku
bermain. Teman-temanku semuanya menyebalkan, mereka selalu menggangguku.
Kakak akan memarahi mereka jika melihat apa yang mereka lakukan padaku.
Aku sangat sayang kakak.
-
Malam terasa
sangat sepi sekarang. Tidak ada yang mau menemaniku main boneka lagi.
Tidak ada yang membacakan dongeng pengantar tidur lagi.
Kenapa kakak harus pergi? Kenapa kakak harus menjadi bintang kecil untuk
mengawasiku? Dia seharusnya tetap disini dan bermain bersamaku.
Aku melihat ke langit, mencari dimana bintang kakak. Ibu selalu
menunjuk secara acak, kurasa dia juga tidak tahu yang mana. Aku ingin
bertemu kakak lagi.
--
Aku ingin terbang dan menari.
--
Pil itu ada di lemari. Aku melihat kakak meminum ini sebelum dia pergi.
Ibu melarangku mengambilnya dan menguncinya di lemari, tapi aku tahu
dimana ibu menyimpan kuncinya.
Kutuangkan beberapa pil
ke tanganku. Kalau aku minum ini, aku bisa bertemu kakak kan? Aku tidak
bisa bertanya pada ibu. Dia akan sedih kalau tahu aku mau pergi juga.
Aku tersenyum sebelum kumasukkan pil itu ke dalam mulutku.
--
Jauh tinggi ke tempat kau berada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar