Malam
itu, aku masih ingat saat itu. Aku sedang bersama dengan 2 sahabat
baikku, kami duduk di meja yang sama dengan kopi hangat untuk mencairkan
suasana.
Kami bercanda, bergurau sama seperti
sebelum-sebelumnya, membicarakan tentang sepasang kekasih yang duduk di
seberang meja kami, kemudian membicarakan sesuatu agar kami tidak
canggung setelah jarangnya kami bertemu sejak kami sibuk dengan
pekerjaan kami masing-masing.
Hingga salah satu dari sahabatku,
Steve membuka obrolan tentang sesuatu yang dulu kami sukai, yaps sebuah
cerita horror yang sering kami ceritakan untuk membuat ciut nyali kami,
dan kau tahu, aku rasa malam minggu yang hujan ini sangat tepat bila
kita membicarakan tentang cerita Hororr itu.
Steve memulai
lebih dulu karena dia merasa dia lah yang pantas untuk membuka acara
kesukaan kami, ku teguk Kopi hangat sembari menatap Steve yang mulai
menatap kami bergantian,
“kau tahu.. ini terjadi 2 bulan yang lalu,
saat tengah malam, ada seorang pria yang baru saja pulang bekerja, saat
itu dia membuka pintu rumahnya, kemudian duduk menonton Kartun di ruang
Tamunya. Ketika tiba-tiba, sesuatu yang meringkih terdengar di
telinganya—“
Aku mulai menatap Steve dengan pucat.
“pria
itu merasa ada yang salah. Jadi, dia memutuskan untuk memeriksa suara
itu, semakin dia berjalan mendekati sumber suara itu semakin dia yakin,
suara itu berasal dari kamarnya.
Dengan perasaan ngeri, pria itu
mencoba mengintip apa yang ada dalam kamarnya, dan kau tahu apa yang dia
temukan disana??” sahut Steve pelan.
Aku terdiam, dan masih
seksama mendengarkan suara Steve yang terdengar berbisik. “ternyata, di
dalam kamarnya—ada seorang wanita tua bergaun merah, kalian tahu siapa
wanita itu. Ya,!! Wanita itu adalah Mertuanya.”
Aku terdiam dan
menatap Steve dengan wajah kesal, “jadi—maksudmu, dia adalah mertuanya.
What the hell men!! Itu bukan cerita seram!!”
Steve mengacungkan
jarinya di mulut membuatku diam kemudian kembali melanjutkan ceritanya,
“tapi Mertuanya sudah lama meninggal, terjatuh di Tangga tepat di depan
Pria itu”
Kami tertawa berbarengan dengan wajah sedikit
meringis, kemudian Jojo menepuk bahu kami, “hei. Kau tahu Steve.. itu
Cerita yang seram, bertemu dengan mertua merupakan hal yang mengerikan.”
Kami terkekeh, dan kemudian Jojo bersiap memulai ceritanya,
“So , aku pernah mendengar ada desas desus gadis dalam Ranjang. Hei!!
Hei!! Aku minta kalian jangan berpikir Porno. Ini di mulai ketika, aku
baru saja pulang dari Luar kota, aku menginap di sebuah Hotel sebelum
aku benar-benar kembali ke kotaku. Disana, aku bertemu dengan gadis
kecil yang mengatakan kepadaku, “tuan ! tolong periksalah apa yang ada
di bawah ranjangmu sebelum Tidur!!” aku pikir, gadis ini punya lelucon
yang menarik.
Malam itu aku menghabiskan waktuku untuk
mendengar siaran Radio sepak bola kesukaanku, setelah mendengarkanya
berjam-jam, akhirnya aku memutuskan untuk tidur di ranjangku sebelum aku
teringat, ada yang mengeram tepat di bawah ranjangku. Dengan perasaan
tidak karuan, aku mulai memberanikan diri untuk melihatnya, ketika aku
menunudukkan kepalaku, aku melihatnya…?”
“apa?? Kau melihat apa??” ucap Steve.
“aku melihat, seekor anjing yang sedang mengunyah Celana Dalam”
Aku terkekeh dan saling menepuk bahu. “dasar!! Kau masih saja sama seperti yang dulu, tidak pernah serius dengan ceritamu”
Jojo menatap kami bergantian kemudian mengatakan “aku belum selesai!!
Tepat di belakang binatang itu, aku melihat gadis itu disana, menatapku
dengan pucat, aku mulai merangkak mundur, aku pikir aku akan mati, gadis
itu menatapku kemudian mengatakan “Tuan, bila kau suka mencuri celana
dalam tolong, jangan kau curi celana dalamku”.
“hahahahaha!! Dasar Otak mesum” teriak steve dan seketika tawa pecah di antara kami, kini semua mata memandangku.
Aku memikirkan apa yang bisa ku ceritakan, kemudian aku teringat dengan salah satu cerita yang ku suka.
“ada seorang pria yang memacu mobilnya dengan kencang, pria itu teramat
sangat marah terlebih ketika tahu, gadis yang dia sukai berselingkuh
dengan seseorang kenalanya.
Beberapa rumor mengatakan, pria itu baru
saja membunuh kekasih dan kenalanya itu, memutilasinya dan
menyembunyikanya di dalam Bagasi mobilnya. Karena ketakutan, Pria itu
berfikir untuk meninggalkan kota dan pergi sejauh mungkin,
Yang
terbesit dalam pikiranya adalah, membuang jauh-jauh mobil itu ke jurang,
namun naas, Rem mobil pria itu tidak berfungsi dengan baik, sebagai
akibatnya. Pria itu tewas terjatuh dari jurang bersama mobil dan
mayat-mayat itu.”
Aku menunduk sedih, dan menatap 2 sahabatku
tampak pucat, sepertinya aku berhasil membuatnya takut, aku hanya
tinggal memberikan Twist ending pada mereka, seperti apa yang mereka
lakukan dengan cerita mereka.
“hahahaha!!” terdengar suara tawa
yang pecah dari Jojo. Yang kemudian menepuk bahu Steve, “kau tahu
Steve. Brian benar-benar hebat dalam membuat kita ketakutan.”
Steve
hanya diam memandangku dengan wajahnya yang pucat, “apa yang terjadi
kepadamu Steve, kenapa kau tampak pucat.. apakah kau baik-baik saja
teman?” Tanya Jojo.
Steve menatap Jojo dengan mimic pucatnya,
terdengar suaranya gemetar “Jojo. Kenapa aku baru ingat, bukankah minggu
lalu, kita sudah pernah bertemu sebelumnya?? Ya, kita bertiga, di
pemakaman. Kau tidak ingat??”
Jojo mencoba mengingat-ingat sesuatu, “kau benar!!” Jojo tampak mulai pucat dan menatapku.
“Hei, kawan. Bukankah minggu lalu kita sudah pernah berkumpul, sebelum
malam ini tentunya!! Di pemakaman.” Sahut Jojo, “dan saat itu, kau
terbaring di peti mati karena sebuah kecelakaan mobilmu yang terjatuh di
jurang?”
“kau benar” sahutku. “Cerita yang ku ceritakan pada kalian, sebenarnya adalah Kisah Nyata”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar