Akhir
– akhir ini Jack mengalami insomnia. Ia selalu terganggu dengan hal
–hal aneh setiap malam tiba, seperti suara keran kamar mandi yang
dibuka, piring pecah, ataupun ketukan pintu rumahnya. Pernah suatu saat,
ia mengeceknya karena penasaran. Namun, tak ada siapapun yang dapat ia
temui melainkan barang – barang di rumahnya yang berantakan dan ada
goresan di pintu.
Kemudian ia
pun mendapat saran dari temannya untuk memasang kamera pengintai di
setiap sudut rumah. Karena penasaran yang amat besar ia pun mengikuti
sarannya dan mulai memasang beberapa kamera pengintai di sudut rumah.
Ketika malam tiba, seperti biasa muncul suara – suara aneh dan
terdengar suara keran kamar mandi yang dibuka, piring pecah, ataupun
ketukan pintu yang keras. Ia hanya bisa menahan ketakutan hingga pagi
tiba.
Keesokan harinya, ia pun memeriksa video dari kamera
pengintai di salah satu sudut rumah dan betapa terkejutnya ia ketika
melihat ada seorang pria yang mengacak – acak perkakas dirumahnya hingga
berantakan. Jack melihat bahwa pria itu membawa sebuah pisau.
Karena tak mau diganggu, ia pun bersegera pindah dari rumah itu agar
pria misterius itu tidak bisa melukainya. Ia pun pindah ke sebuah rumah
di kota dan memulai hidup baru. Paginya ia mendapat kabar bahwa rumah
lamanya itu terbakar secara misterius. Beruntung sekali pikirnya, ia
bersyukur bahwa keputusannya untuk pindah sangatlah tepat.
Dua
hari kemudian, dua temannya mengajak untuk liburan ke taman bermain
terkenal di kota itu. Ia dan kedua temannya menaiki sebuah bis untuk
mencapai kesana. Perasaannya tidak enak ketika mulai melangkahkan kaki
ke dalam bis. Ia merasa ada yang aneh dengan bis itu.
Bis mulai
berjalan dan perasaannya makin tak enak. Benar saja, bis tampak
kehilangan keseimbangan saat melintasi sebuah jembatan besar yang di
bawahnya mengalir sebuah sungai berbatu. Keadaan di dalam bis makin tak
karuan saat bis mulai melaju tak tentu arah. Hingga akhirnya bis pun
terjatuh ke dalam sungai, Jack melihat tubuh kedua temannya yang
menggenaskan terhantam batu besar.
“Hei bangun! Mengapa kau tertidur?” terdengar suara temannya membangunkan
Jack pun terbangun dan menyadari bahwa ia masih berada didalam bis. Ia berteriak untuk menghentikan bis itu.
“Hentikan! Hentikan! Aku mau turun dari bis ini!” teriak Jack
“Hei ada apa kawan? Apa yang salah?” tanya temannya
Jack terus berteriak hingga akhirnya ia dan kedua temannya dipaksa
keluar dari bis oleh penumpang lain yang merasa terganggu. Benar saja,
tak lama setelah ia dan kedua temannya turun, bis itu pun terjun ke
sungai.
“Hei kawan! Kau menyelamatkan kami!” ujar teman Jack
Jack hanya terdiam dan tampak panik. Ia pulang ke rumah dengan perasaan
aneh. Ia bertanya – tanya tentang apa yang terjadi. Hingga ia mendapat
kabar bahwa kedua temannya mengalami kecelakaan mobil saat hendak pulang
ke rumah mereka.
Perasaan Jack berkecamuk, ia tak tahu harus
berbuat apa. Ia sangat sedih karena kedua temannya mengalami kejadian
tragis. Padahal ia baru saja menyelamatkan kedua temannya itu.
Mulai hari itu, penyakit insomnianya kambuh kembali. Ia terus memaksakan
untuk tidur, namun tetap saja matanya sulit sekali untuk terpejam. Ia
mencoba untuk membuat susu hangat di dapur dan ketika ia selesai
meminumnya dan mematikan lampu ia melihat seorang pria di lorong
rumahnya. Ia menyalakan lampu dan tidak melihat siapa-siapa di lorong
rumahnya. Ia pun mematikan lampu kembali dan melihat sesosok pria
berdiri di lorong rumahnya. Dengan cepat ia menyalakan lampu dan tak
melihat siapapun disana.Karena ketakutan, ia memutuskan untuk menyalakan
semua lampu rumahnya dan kembali ke kamar tidur. Saat ia beranjak dari
dapur menuju kamarnya, lampu di rumahnya satu demi satu mati dan ia pun
berlari ke kamarnya dan mengunci pintu.
Keesokan harinya ia
terbangun dan menemukan rumahnya berantakan dan ada banyak goresan di
dinding rumahnya. Ia memutuskan untuk pindah ke sebuah apartemen dan
memulai hidup baru kembali. Ia mendapatkan kamar di lantai paling atas,
karena kelelahan ia pun bergegas menuju kamarnya dan ingin merapihkan
kamarnya.
Ketika ia masuk ke kamar aprtemennya dan membereskan
barang bawaannya, tanpa sengaja ia menemukan sebuah kaset tergeletak di
bawah tempat tidurnya. Karena penasaran, ia menyetelnya di laptop. Di
kaset itu terlihat ada seorang wanita berambut panjang sedang menyisir
rambut menghadap cermin tetapi tidak namapk refleksinya di cermin.
Kemudian adegan selanjutnya adalah mata dari wanita itu berubah menjadi
merah diiringi suara jeritan yang memekakan telinga.
Tiba – tiba ia mendengar panggilan dari handphonenya dari nomor tak dikenal.
“Tunggu malam ini!” terdengar suara lirih diikuti tawa
Jack tak menghiraukannya dan menganggap bahwa itu adalah suara dari
orang iseng. Malam harinya ia bergegas tidur dan menuju ke ranjang
empuknya. Namun, tiba-tiba terdengar suara televisi yang menyala. Ia
terkejut dan langsung mematikan televisi itu, ia bergegas kembali menuju
ranjangnya dan tvnya menyala kembali. Karena kesal, ia pun mencabut
kabel tv itu dan menuju ke ranjangnya kembali. Namun, sesuatu
mengejutkannya. Muncul sebuah kepala wanita berambut panjang dari tv
itu, ia pun berlari keluar kamarnya.
Ia menelpon nomor polisi
sambil berlari terengah – engah. Namun, nampaknya kondisi sinyalnya tak
bersahabat. Ia kaget ketika bertemu dengan seorang pria misterius yang
selalu menghantuinya di rumah lamanya.
Keesokan paginya ia
tersadar berada di sebuah ruangan yang seluruhnya berwarna putih. Ia
kebingungan, lalu munculah seorang wanita cantik memakai pakaian serba
putih dan seorang pria yang nampaknya ia kenal.
“Bagaimana kondisinya pak?” tanya wanita berpakaian serba putih
“Masih belum ada perkembangan!” ujar pria disampingnya
Jack pun mengingat – ingat bahwa pria itu adalah sosok yang selama ini
menghantuinya. Mulai dari rumah lamanya hingga ia berada di apartemen.
“Kau!!! Tidak puas kau menggangguku?” teriak Jack
“Dia mulai lagi!” ujar pria itu pada wanita berbaju putih
“Apakah kau belum puas menggangguku?” teriak Jack kembali
Pria misterius dan wanita itu pun mulai meninggalkan Jack sendirian.
Jack ingin memberontak, namun kakinya terikat di ranjang ruangan itu.
“Keluarkan aku dari sini! Tolong jangan ganggu aku lagi!” ujar Jack memohon
Tak sengaja ia membaca tulisan di ranjang yang ada di ruangan itu. Disana tertulis ,,,
“Rumah Sakit Jiwa Harapan Kasih”
Jack pun mulai tertawa terbahak – bahak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar