Selasa, 13 September 2016

A Story (Creepypasta)

Akhir – akhir ini Jack mengalami insomnia. Ia selalu terganggu dengan hal –hal aneh setiap malam tiba, seperti suara keran kamar mandi yang dibuka, piring pecah, ataupun ketukan pintu rumahnya. Pernah suatu saat, ia mengeceknya karena penasaran. Namun, tak ada siapapun yang dapat ia temui melainkan barang – barang di rumahnya yang berantakan dan ada goresan di pintu.


Kemudian ia pun mendapat saran dari temannya untuk memasang kamera pengintai di setiap sudut rumah. Karena penasaran yang amat besar ia pun mengikuti sarannya dan mulai memasang beberapa kamera pengintai di sudut rumah.
Ketika malam tiba, seperti biasa muncul suara – suara aneh dan terdengar suara keran kamar mandi yang dibuka, piring pecah, ataupun ketukan pintu yang keras. Ia hanya bisa menahan ketakutan hingga pagi tiba.

Keesokan harinya, ia pun memeriksa video dari kamera pengintai di salah satu sudut rumah dan betapa terkejutnya ia ketika melihat ada seorang pria yang mengacak – acak perkakas dirumahnya hingga berantakan. Jack melihat bahwa pria itu membawa sebuah pisau.

Karena tak mau diganggu, ia pun bersegera pindah dari rumah itu agar pria misterius itu tidak bisa melukainya. Ia pun pindah ke sebuah rumah di kota dan memulai hidup baru. Paginya ia mendapat kabar bahwa rumah lamanya itu terbakar secara misterius. Beruntung sekali pikirnya, ia bersyukur bahwa keputusannya untuk pindah sangatlah tepat.

Dua hari kemudian, dua temannya mengajak untuk liburan ke taman bermain terkenal di kota itu. Ia dan kedua temannya menaiki sebuah bis untuk mencapai kesana. Perasaannya tidak enak ketika mulai melangkahkan kaki ke dalam bis. Ia merasa ada yang aneh dengan bis itu.

Bis mulai berjalan dan perasaannya makin tak enak. Benar saja, bis tampak kehilangan keseimbangan saat melintasi sebuah jembatan besar yang di bawahnya mengalir sebuah sungai berbatu. Keadaan di dalam bis makin tak karuan saat bis mulai melaju tak tentu arah. Hingga akhirnya bis pun terjatuh ke dalam sungai, Jack melihat tubuh kedua temannya yang menggenaskan terhantam batu besar.

“Hei bangun! Mengapa kau tertidur?” terdengar suara temannya membangunkan

Jack pun terbangun dan menyadari bahwa ia masih berada didalam bis. Ia berteriak untuk menghentikan bis itu.

“Hentikan! Hentikan! Aku mau turun dari bis ini!” teriak Jack

“Hei ada apa kawan? Apa yang salah?” tanya temannya

Jack terus berteriak hingga akhirnya ia dan kedua temannya dipaksa keluar dari bis oleh penumpang lain yang merasa terganggu. Benar saja, tak lama setelah ia dan kedua temannya turun, bis itu pun terjun ke sungai.

“Hei kawan! Kau menyelamatkan kami!” ujar teman Jack

Jack hanya terdiam dan tampak panik. Ia pulang ke rumah dengan perasaan aneh. Ia bertanya – tanya tentang apa yang terjadi. Hingga ia mendapat kabar bahwa kedua temannya mengalami kecelakaan mobil saat hendak pulang ke rumah mereka.

Perasaan Jack berkecamuk, ia tak tahu harus berbuat apa. Ia sangat sedih karena kedua temannya mengalami kejadian tragis. Padahal ia baru saja menyelamatkan kedua temannya itu.

Mulai hari itu, penyakit insomnianya kambuh kembali. Ia terus memaksakan untuk tidur, namun tetap saja matanya sulit sekali untuk terpejam. Ia mencoba untuk membuat susu hangat di dapur dan ketika ia selesai meminumnya dan mematikan lampu ia melihat seorang pria di lorong rumahnya. Ia menyalakan lampu dan tidak melihat siapa-siapa di lorong rumahnya. Ia pun mematikan lampu kembali dan melihat sesosok pria berdiri di lorong rumahnya. Dengan cepat ia menyalakan lampu dan tak melihat siapapun disana.Karena ketakutan, ia memutuskan untuk menyalakan semua lampu rumahnya dan kembali ke kamar tidur. Saat ia beranjak dari dapur menuju kamarnya, lampu di rumahnya satu demi satu mati dan ia pun berlari ke kamarnya dan mengunci pintu.

Keesokan harinya ia terbangun dan menemukan rumahnya berantakan dan ada banyak goresan di dinding rumahnya. Ia memutuskan untuk pindah ke sebuah apartemen dan memulai hidup baru kembali. Ia mendapatkan kamar di lantai paling atas, karena kelelahan ia pun bergegas menuju kamarnya dan ingin merapihkan kamarnya.

Ketika ia masuk ke kamar aprtemennya dan membereskan barang bawaannya, tanpa sengaja ia menemukan sebuah kaset tergeletak di bawah tempat tidurnya. Karena penasaran, ia menyetelnya di laptop. Di kaset itu terlihat ada seorang wanita berambut panjang sedang menyisir rambut menghadap cermin tetapi tidak namapk refleksinya di cermin. Kemudian adegan selanjutnya adalah mata dari wanita itu berubah menjadi merah diiringi suara jeritan yang memekakan telinga.

Tiba – tiba ia mendengar panggilan dari handphonenya dari nomor tak dikenal.

“Tunggu malam ini!” terdengar suara lirih diikuti tawa

Jack tak menghiraukannya dan menganggap bahwa itu adalah suara dari orang iseng. Malam harinya ia bergegas tidur dan menuju ke ranjang empuknya. Namun, tiba-tiba terdengar suara televisi yang menyala. Ia terkejut dan langsung mematikan televisi itu, ia bergegas kembali menuju ranjangnya dan tvnya menyala kembali. Karena kesal, ia pun mencabut kabel tv itu dan menuju ke ranjangnya kembali. Namun, sesuatu mengejutkannya. Muncul sebuah kepala wanita berambut panjang dari tv itu, ia pun berlari keluar kamarnya.

Ia menelpon nomor polisi sambil berlari terengah – engah. Namun, nampaknya kondisi sinyalnya tak bersahabat. Ia kaget ketika bertemu dengan seorang pria misterius yang selalu menghantuinya di rumah lamanya.

Keesokan paginya ia tersadar berada di sebuah ruangan yang seluruhnya berwarna putih. Ia kebingungan, lalu munculah seorang wanita cantik memakai pakaian serba putih dan seorang pria yang nampaknya ia kenal.

“Bagaimana kondisinya pak?” tanya wanita berpakaian serba putih

“Masih belum ada perkembangan!” ujar pria disampingnya

Jack pun mengingat – ingat bahwa pria itu adalah sosok yang selama ini menghantuinya. Mulai dari rumah lamanya hingga ia berada di apartemen.

“Kau!!! Tidak puas kau menggangguku?” teriak Jack

“Dia mulai lagi!” ujar pria itu pada wanita berbaju putih

“Apakah kau belum puas menggangguku?” teriak Jack kembali

Pria misterius dan wanita itu pun mulai meninggalkan Jack sendirian. Jack ingin memberontak, namun kakinya terikat di ranjang ruangan itu.

“Keluarkan aku dari sini! Tolong jangan ganggu aku lagi!” ujar Jack memohon

Tak sengaja ia membaca tulisan di ranjang yang ada di ruangan itu. Disana tertulis ,,,

“Rumah Sakit Jiwa Harapan Kasih”

Jack pun mulai tertawa terbahak – bahak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar