Selasa, 20 September 2016

Hand Part 2 (Creepypasta)

“Sialan! Demi Tuhan, menjauhlah dariku!! menjauhlah! menjauhlah!!” dia berteriak sambil jongkok dan menutupi wajahnya dengan tangannya. Kami terkejut dan dengan reflex melompat ke belakan, takut jika dia menggila dan memukul kami, kami hampir saja pup dicelana saking kagetnya, setelah melihat hal menakutkan ini.

Sekitar 5 detik kemudian, dimana itu adalah 2 kali lipat waktu dimana seseorang menyadari apa yang terjadi dan mengingat apa yang telah ia lakukan, dia akhirnya menjadi tenang. “F**k! Holy F**k!” dia bernafas dengan berat, dan duduk di pojok dekat menara, dan masih gemetar ketakutan. Merupakan keajaiban ketika dia menggila tadi dia tidak berlari ke menara dan menabrakkan dirinya ke menara besi itu dan membuat dirinya sungguhan pingsan. Tapi kemudian dia berdiri, dan membungkukkan badannya dan terjatuh dengan lututnya, dengan membelakangi kami, dia gemetar dan menggoyangkan badannya maju mundur dan menggumam pada dirinya sendiri.
“hey, apa yang sesungguhnya kau liat?” kata Vince. Tapi Mike tidak menjawab sepatah kata pun. Kami menghampirinya perlahan, dan ketika kami berada di dekatnya, kami mendengar Mike menangis. Di dunia macho kami, hal ini merupakan kejahatan yang harus dibayar dengan kematian, tapi berbeda dengan hal ini, kami maklum dan terdiam. Aku mencoba menyentuh pundaknya, tapi ketika tanganku menyentuhnya, hanya dengan sentuhan kecil saja, dia langsung berteriak dan melompat ke depan, dia lalu mundur perlahan lahan hingga punggungnya menempel pada menara listrik, dia menempel amat keras, dan menatap kami dengan pandangan penuh rasa terror dan trauma seakan dia melihat kami sebagai iblis dari neraka.
Dalam pikiran kami, mungkin dia hanya main main kepada kami, tapi setelah melihatnya selama 5 menit penuh, kami sadar bahwa hal yang tidak beres terjadi.
Kami terdiam seribu bahasa, tapi setelah 10 menit berlalu, dan Mike sudah cukup tenang, Richard mendatanginya dan menuntunnya pulang. Aku bicara pada Vince bahwa aku akan langsung pulang dan akan bertemu dengannya besok. Kami sebenarnya selalu menghabiskan waktu dengan bermain game di Nintendo dirumahku. Tapi kali ini dia tidak protes. Aku pikir dia membutuhkan waktu untuk sendiri dan berkaca tentang apa yang kami lakukan pada teman kami, sama sepertiku.
Hari berikutnya aku pergi untuk menjenguk Mike, tetapi dia dan ayahnya pergi seharian. Keesokan harinya, Aku bertanya padanya kemana dia pergi kemarin, tapi dia tidak memberitahuku. Aku pikir dia pergi ke psikiater, karena keesokan harinya dia terlihat tenang, meskipun masih sering melamun. Aku pikir dia meminum obat untuk menenangkan syarafnya, tapi aku tidak pernah tahu. Seminggu kemudian kami berempat kembali hang out dan berbicara tentang hal yang tidak penting. Meskipun begitu, Mike masih terdiam, dia tidak berkata apapun tentang hal yang terjadi kemarin. Dan aku masih belum tahu hingga sekarang, tapi kami berusaha menghindari topik kejadian waktu itu.
Dia tidak bercerita apapun tentang kejadian itu hingga tiba sabtu berikutnya..
Kami berjalan perlahan di sekitar perumahan kami, aku berbicara tentang kakak kelas cewekku yang cantik, sementara Mike, menatap kebawah, berjalan dengan tangannya berada di saku celananya. Tiba-tiba, dia memotong pembicaraanku..
“aku tidak akan berada disini dalam waktu lama.”
“huh?”
“mereka akan datang lagi malam ini, dan aku pikir aku tidak akan bisa menahan mereka lebih lama kali ini.”
“hey, apa yang kau bicarakan? Siapa yang akan datang malam ini?.”
“Tangan Tangan itu, Suara Suara itu..”
Pada saat ini, aku berkata dalam hati “Holy S**t” aku bisa merasakan nafasku tak teratur dan badanku menjadi panas seketika ketika dia berkata seperti itu, jadi intinya, aku seperti merasakan hal horror yang tak bisa aku bayangkan. Tapi aku tak akan pernah bisa melupakan percakapan itu. Itu sudah terpatri dalam pikiranku.
Aku bertanya, dengan bodoh “tangan apa?”
“pada saat malam, aku melihat pohon di jendelaku, kemudian itu menjadi gelap, dan tangan tangan itu, lusinan, ratusan, bahkan ribuan tangan itu, mendorong kaca jendelaku.”
“dan apa yang kau lakukan?”
“aku menahannya, setiap malam. Dan aku lelah. Aku tidak bisa menahan mereka lagi. Dan suara suara itu menyuruhku untuk membiarkannyua masuk. Suara anak kecil, dan tangan anak kecil.” Dia melirihkan suaranya, seperti berbisik. “terkadang, aku melihat wajah wajah mereka” katanya sambil bergetar.
Akhirnya kami sampai di depan rumahnya. Dia berhenti dan akhirnya mengangkat wajahnya. “katakan pada Vince, dia bisa memiliki Nintendoku, dia tidak punya, dan ibunya pasti tidak akan membelikannya. Dan Richard bisa memiliki semua CD ku. Aku tau kalian tidak suka music Rap, tapi Richard suka.
Aku ingin mengucapkan sesuatu, tapi dia berbalik dan berjalan pulang kerumahnya. Dan masuk dan menutup pintunya. Aku sesungguhnya ingin mengetuk pintunya, dan berkata padanya bahwa aku akan menginap. Tapi kai sekarang 17 tahun, dan remaja di umur 17 tidak lagi menginap dirumah temannya. Jadi aku langsung pulang kerumah. Bahkan aku tidak membuka pintu bagi Vince ketika dia datang kerumahku. ketika aku hendak tidur, aku tak bisa tidur nyenyak, dan aku selalu kaget mendengar suara apapun. Biasanya aku tdur dengan gorden jendela terbuka, namun, kali ini aku menutupnya erat.
Keesokan harinya, kami mengetahui bahwa seseorang telah merusak rumah Mike. Banyak sekali Mobil polisi di depan rumah Mike. Dan rasa takutku yang paling buruk terjawab sudah ketika aku melihat, bagian yang rusak adalah, KACA JENDELA KAMAR MIKE. Mike menghilang, hingga sekarang..
sampai saat ini, hingga saat aku menulis kisah ini, aku masih merasa bersalah akan kejadian waktu itu, seandainya aku tidak melakukan hal mengerikan itu kepada Mike, mungkin Mike..
Jangan pernah mencoba hal yang aku lakukan, aku merekomendasikan agar kalian tidak melakukannya, aku tidak ingin korban bertambah karena hal ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar