Selasa, 20 September 2016

Blank BLink (Creepypasta)

Yeah, akhirnya aku dan seorang
temanku sampai di sebuah theater
opera tua di Jepang. Theater itu
bukanlah sebuah bangunan yang
kecil. Kami masih berdiri di depan
theater tersebut tanpa alasan yang
jelas.

"Hei, Frendy! Kau yakin kita akan
berkeliling sendirian di tempat ini?" Katanya James. "Banyak yang pernah masuk ke theater ini, tapi hanya sedikit dari mereka yang keluar" Kata nya lagi.
"Oh, cerita lantai 3 itu. Kenapa? Kau
takut?"
"Tidak. Aku hanya sedang berpikir.
Gedung ini ada 3 lantai, sedangkan
kita hanya berdua."
"Sudahlah, itu masalah yang mudah. Aku di lantai 1, kamu di lantai 2. Nanti pukul 2 tepat, aku akan menemuimu di lantai atas. Setuju?"
"Setuju"

Kami pun masuk ke bagian dalam
theater tersebut. Krek.. Krek.. Lantai kayu yang sudah lapuk itu adalah saksi bisu pembunuhan brutal yang dilakukan seorang 'Geisha' gila terhadap semua penontonnya. Setelah ia membunuh sekitar 50 orang dengan pedang Samurai yang
ia sembunyikan di balik lantai panggung. Ia mencongkel matanya
dan menusukkan samurai ke
perutnya sendiri. Ya, dia memang
sudah gila, sangat gila.

Kami pun mulai berpencar. "Huh,
baru pukul 11." Kataku. Malam itu
sunyi, tak ada lagi orang yang berani lewat didepan theater itu saat malam.

12... 1... 2...
Sekarang sudah pukul 2. Selama 3
jam ini, aku tidak melihat atau
merasakan apapun. Aku berjalan
menuju tangga untuk naik ke a...

"AAAAAAA!!"

Kudengar teriakan, suara itu tidak
asing.

ASTAGA, ITU JAMES!

Aku berlari menuju lantai atas.
Jantungku berdegup sangat kencang.

Aku sampai dilantai 2 dan tidak
merasakan kehadiran James disana.

Tesss.. Tess... Aku merasakan cairan hangat yang jatuh dari atas
kepalaku dan mengalir deras. Kuraba cairan hangat itu dan melihatnya.

"Merah...DARAH!" Gumamku kencang. Aku takut, perlahan aku mundur dan berencana untuk pergi. Tapi, aku ingin tahu. Darah apa itu? Dan rasa ingin tahu ku mengalahkan segalanya.

Dengan mengendap- endap, aku berjalan kelantai atas.

Krek... Aku menginjak...

TULANG MANUSIA?!

Aku baru sadar, lantai tiga ini penuh dengan tulang-belulang manusia. Aku melihat James sudah tak berkaki disana.

Keadaan tubuhnya membuat ia
terlihat seperti dimakan oleh hewan buas.
Berarti, darah yang mengalir tadi, DARAH JAMES?!

Belum sempat membalikkan badan
untuk mencari bantuan dari warga,
kulihat seorang wanita di ujung
ruangan. Dia menutupi wajahnya
dengan kipas putih bernoda coklat,
itu terlihat seperti darah yang sudah kering.

Dia bernari dengan molek diiringi musik yang sumbernya tidak aku ketahui. Musik itu membuatku
mengantuk. Perlahan aku menuju
alam bawah sadarku.

Tapi... Tidak!
Aku tidak boleh tertidur!
Baru saja sadar, wajah wanita tadi berjarak 5 cm didepan wajahku. Aku tak bisa berkutik. Aku hanya bisa diam. Dia mengedipkan matanya beberapa kali dalam satu detik. Seperti pelawak yang sebelumnya kulihat di televisi.

Dan...rongga matanya kosong.

Sepertinya ia si Geisha gila itu.
Dengan sekuat tenaga kucoba untuk bergerak.
Dan Bingo! Aku bisa pergi dari rasa takut ku. Kucoba untuk turun melalui tangga, tapi firasatku mengatakan itu buruk. Aku tak bisa
berfikir jernih saat itu.

Kakiku yang bergetar hebat berlari ke arah jendela saat Geisha itu akan menerkamku.

PRANGG!! BRUK!!...



Kuterbangun dan merasakan ngilu di kepalaku. Kulihat sekelilingku.

"Rumah Sakit? Ngh, James! Dimana
dia ?!" Pikiranku serasa diterpa
ingatan tentang Geisha itu. Tak
berapa lama kemudian seorang
polisi datang ke kamar rawat inapku.

"Hai Frendy. Aku disini ingin
memberitahumu. James telah tiada."
"Apa?!"
"Aku tahu, ini adalah berita yang
akan menyiksa dirimu. Tapi tak apa. Aku akan membantumu untuk
bertemu dengannya lagi."


"Maksudmu?"


Seketika lampu kamar rawat ku mati selama 5 detik dan kembali menyala.


Kini sosok wanita horror itu duduk di tempat polisi tadi dengan wajah lapar menyeringai.



"Dengan mengirimmu ke alam Baka!"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar