Rabu, 14 September 2016

Dinning Table (Creepypasta)


Rencana awalku adalah membeli sebuah rumah. Dan istriku, Clare, tahu bahwa ada rumah yang murah. Rumah itu telah lama kosong dan sangat butuh perbaikan. Aku tak keberatan, masih banyak waktu untuk memoles semuanya. Putri terkecil kami, Joanne, yang baru saja menginjak usia tiga tahun, turut ikut bersama kami meninjau bangunan rumah tersebut, ia tampak begitu semangat akan kemungkinan kepindahan kami ini. Seperti biasa, anak-anak seusianya, memiliki daya indera yang masih tajam. Kami berdua sempat menyaksikan Joanne sedang memandangi ruang makan yang
di tengah-tengahnya terdapat sebuah meja besar berdebu. Ia mengangkat tangan lalu melambai pada sesuatu. Aku melihat ia melakukannya dari sudut mataku saat tengah berbincang dengan Clare. Kami tak terlalu menggubris kejadian tersebut hingga saat berkendara pulang.

Di mobil, Joanne bertanya pada Clare, siapa tiga anak kecil yang tengah duduk di meja ruang makan beserta ayah-ibu mereka.
Kami tertawa, lalu berkata bahwa tidak ada siapa-siapa di sana. Namun Joanne bersikeras bahwa seorang gadis kecil melambai padanya berkata bahwa ia sangat senang karena akhirnya setelah begitu lama, ia akan meimiliki teman bermain di rumah itu. Kemudian Joanne mengucapkan sesuatu yang sangat mengejutkanku: "Kenapa anak-anak itu punya dua mulut?"

Aku tak bisa tidur malam itu, aku merasa mungkin aku tahu jawabannya. Clare berkata bahwa aku sungguh konyol, ia bilang aku tak perlu repot-repot menemui si agen perumahan hanya untuk menanyakan hal-hal yang tak wajar. Namun aku tetap pergi, aku ingin tahu siapakah pemilik rumah itu sebelumnya.

Walau segan, si agen pun akhirnya menceritakan bahwa telah terjadi sesuatu yang sangat buruk di rumah itu enam puluh tahun silam, seorang ayah, mengalami kebangkrutan usaha, menjadi kalut dan membunuh istri beserta ketiga anaknya di meja makan. Ia menggorok leher mereka, lalu gantung diri.

Aku pun kembali pulang, berkata pada Clare bahwa rumah itu bukan untuk kami. Lebih baik cari yang lain saja. Setelahnya Joanne tak pernah berbicara tentang gadis kecil itu lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar