Rabu, 27 Juli 2016

Cantarella (Creepypasta)


Aku menyukai hal-hal berbau horror. Aku sering membaca artikel di laman fanpage facebook, web, atau buku-buku tua lama. Namun dibalik itu, aku juga menyukai cerita berbau tragedi romantis. Sebuah cerita cinta dimana dibutuhkan pengorbanan berupa nyawa. Ini bukan seperti persembahan pada iblis atau apapun itu, ini hanya memperkuat bukti bahwa cinta sejati itu ada. Dari semua kemungkinan, kisah yang paling kusukai adalah Romeo dan Julia karya William Shakespeare, sang pujangga Inggris yang terkenal. Kisah ini begitu mengharukan.
Persaingan sengit antara keluarga Montague dan Capulet, pesta dansa yang tak seharusnya mempertemukan Romeo dan Julia, dan pernikahan yang tak seharusnya ada. Bahkan setelah tak direstui pun, mereka masih tetap saling mencintai. Benar-benar cinta sejati, bukan?

******************************** 

"Praaaannngggggggg!!" Aku terkejut didepan laptopku. Lagi. Seperti malam-malam sebelumnya dimana Ibu selalu berteriak histeris dan berkata bahwa Ayah menemuinya. Ia melempar semua apa yang dapat digapainya dari atas meja, lalu melemparkan benda itu asal. 

"Ibu, ada apa?" Ucapku pelan sambil berjalan perlahan mendekati ibu. 

"Ayahmu! Dia datang lagi padaku! Dia menyuruhku untuk bertanggung jawab, Lumiere!" Ucap ibuku panik. 

Ia menangis. Merintih dalam ketakutannya. Aku membelai kepala ibu, dan mendekapkannya di dadaku. 

"Ibu, ayah sudah meninggal" ucap ku pelan. 

Semua kejadian itu bermula saat ayahku ditemukan tewas dengan racun aneh didalam tubuhnya. Dan 7 hari tepat setelah pemakamannya, ia mulai mengganggu ibu. Hal itu membuat ibuku ketakutan. Ayah menakutinya. Butuh setengah jam bagiku agar ibu mau tertidur pulas tanpa bantuan pil penenang. Aku sangat lega. Kembali aku duduk didepan layar laptopku. 

************************************** 

Tapi, bukan plot ceritanya yang kusukai, hal yang benar-benar membuatku gila akan cerita Romeo dan Julia ini adalah ramuan yang diberikan Frater Lawrence kepada Julia. Ramuan yang akan membuat jantungnya berhenti berdetak seperti halnya tewas. Kebenaran dari ramuan itu mengusikku. Benar-benar mengunggah rasa ingin tahuku. Apa benar ada ramuan seperti itu? Aku mencari-cari tentang keberadaan obat itu di internet, perpustakaan kota, dan lainnya. Sehingga aku menemukan suatu hal : Nama obat itu adalah Cantarella, ada pada sebuah judul lagu. 

Di dunia nyata Cantarella diduga adalah racun yang dibuat dari semacam arsenik atau bubuk Cantharidin yang diperoleh dari sejenis serangga kumbang yang digunakan untuk membunuh orang penting pada zaman dulu. Mendapat pengetahuan itu, aku sangat terobsesi. Aku mencari tahu lebih jauh sampai waktuku disibukkan dengan duniaku hingga akhirnya aku mampu meramu sebuah ramuan yang aku anggap sebagai Cantarella ciptaanku lagi. 

************************************* 

"Pergi kau, Noal! Aku tak melakukan apapun! Jangan ganggu aku!" Ibuku kembali mengoceh tak karuan. 

Setelah kulihat, kini ia sedang mengacungkan pisau dapur tepat ditempat kosong didepannya. 

"Ibu.." ucapku pelan. "Aku ingin ibu istirahat" ucapku. 

Aku memapah tubuh ibu menuju kamarnya lagi. Tubuhnya basah karena keringat dingin. Aku membaringkannya. "Bagaimana aku bisa tidur nyenyak, Lumiere? Noal selalu datang untukku dan memanggil namaku dengan amarah" ucap ibuku menarik kerah bajuku dengan kasarnya. Namun aku hanya diam. Aku tersenyum lembut pada ibu. 

"Malam ini, tidurlah dengan nyenyak, bu" ucapku. Aku memberi ibu minum, bersama dengan setetes Cantarella yang sudah menyatu dengan didalam gelas kaca itu. Dan juga kenyataan, bahwa aku sudah tak lagi didalam cerita di laptopku. Aku berada didunia nyata dimana aku memegang sebotol Cantarella yang masih cukup banyak tersisa. Ibuku mengangguk lalu tertidur. Tak lama, pukul 8 malam, John kekasihku datang dengan kesal. 

"Lumiere, apa yang kau lakukan seharian dalam kamarmu?! Tak tahukah aku begitu merindukanmu?" ucap John penuh kesal dan amarah. 

Aku tersenyum lembut pada John. Aku memberitahunya tentang semua penemuanku dan kegilaan tak wajarku tentang Cantarella. John sedikit tak percaya. Namun aku menunjukkan padanya, semua ramuan yang telah kukumpulkan. John terdiam. Ia tak menemukan kata-kata selama beberapa menit, lalu menyuruhku untuk tidur karena ia akan segera pulang. 

"Jangan bercanda, John. Bagaimana aku bisa tidur? Semua rahasia besar ini sedang memabukkanku" ucapku pada John. 

"Tidurlah" ucap John, meninggalkan sebotol obat tidur diatas meja sebelum akhirnya berjalan keluar dan menutup pintu. Aku berpikir bahwa John mungkin benar, aku butuh istirahat. Aku mengambil obat tidur yang tadi ditinggalkan John, lalu menuju ke kamarku dan menenggak beberapa diluar dosis yang sewajarnya. Aku akan mati untuk sementara, walaupun obat ini tak sesempurna Cantarella, tapi setidaknya mampu membuatku melepas penat. 

Aku tertidur. Akhirnya aku terbangun, entah setelah berapa lama aku tertidur. Namun aneh. Aku terbangun dan menyadari posisiku terbaring dalam sebuah kotak kecil, pengap, dan sama sekali tak nyaman. Aku berteriak meminta pertolongan pada siapapun yang mungkin ada disekitarku dan mengetahui keberadaanku. Namun sia-sia. Aku telah mencoba. Tak terdengar suara seorangpun mendekat. Nafasku semakin sesak, udara yang menghimpit paru-paruku mulai membuat perasaan yang tak nyaman. Aku tak suka perasaan ini. Aku meraba sekitar, menyenggol sebuah botol kaca. Cantarella. Itu adalah botol kaca kesayanganku. Baru aku hendak mulai menggenggamnya, aku merasakan seluruh tubuhku lemas. Ini adalah akhir hidupku. 

*************************************** 

"John, sabarlah. Kita semua tau kalau keluarga Lumiere juga mengalami hal yang sama" ucap Vivianne, perempuan yang benar-benar gila terhadap John. "Kenapa keluarga nya? Kenapa harus dia?!" ucap John tak terima. Ia berlari kencang menuju rumah kekasihnya & langsung memasuki kamarnya. 

Mengobrak-abrik apapun. Hingga akhirnya dia ingat. Cantarella. Kematian keluarga Lumiere bukanlah hal yang aneh. John segera menghidupkan laptop Lumiere. Membaca semua tulisan yang pernah ditulis Lumiere tentang Cantarella. 

5 Mei 1998 Aku berhasil menemukan ramuan unik dari cerita Romeo dan Julia yang dulu sering ibu ceritakan sebagai dongeng sebelum tidur. Aku begitu menyukai cerita itu, namun entah kenapa ayah begitu menentangnya. Ia berkata bahwa kisah itu cukup 'berat' untuk diceritakan padaku yg saat itu masih berumur 6tahun. Aku tak suka ayah berkata begitu. 

Aku mencobakan ramuan ini pada ayah. 7 Mei 1998 Ayah tak kunjung bangun. Ibu heran kenapa ayah tak pernah duduk untuk makan. Ibu khawatir. Kami membawa ayah ke rumah sakit, namun dokter bilang ayah sudah tiada. Kami memakamkan ayah. 14 Mei 1998 Ibu mulai sedikit pucat. Ibu selalu mengeluh bahwa ayah mulai menemuinya dan meminta pertanggung jawaban atas kematiannya. Aku kasihan melihat ibu. Aku harus segera menyempurnakan ramuanku. Jika ayah mengira ibu sudah tewas, maka ia akan berhenti menganggu ibu, dan saat sadar, ibu akan menjadi jauh lebih tenang. 30 Mei 1998 Aku menemukan artikel bagus! Nama ramuan itu adalah Cantarella. 

Aku akan membuatnya! Aku akan membuat Cantarella demi ibu. 9 Juni 1998 Aku berhasil menemukannya! Cantarella buatanku. Aku kembali menenangkan ibu dan membawa satu botol Cantarella untuk kuteteskan diminuman ibu. Ibu sudah tertidur lelap. John kekasihku juga datang. Perhatiannya sangat membuatku nyaman. Ia mengerti betul, ia menyuruhku meminum obat tidur yang ia beri. Aku akan tidur. Aku menyayangimu, John. 

John langsung kaget. Ia berdiri lalu berlari menuju makam Lumiere. Ia menggali makam itu dengan gila. Ia menggali sambil menyesal. Ia menangis. Ia menggali hingga akhirnya menemukan peti mati. Ia membuka tutupnya, menangisi Lumiere yang sudah tampak pucat. 

"Maafkan aku, sayang. Aku tak tau kau tertidur. Aku mengira kau mencoba Cantarella itu pada tubuhmu. Bangun, Lumiere" 

One fact : Bagi orang yang meminum Cantharidin, pencernaannya akan rusak (usus dan ginjal) gejalanya bisa terasa sakit pada perut bahkan sampai kencing darah.

1 komentar:

  1. "Maafkan aku, sayang. Aku tak tau kau tertidur. Aku mengira kau mencoba Cantarella itu pada tubuhmu. Bangun, Lumiere"
    Maksud kalimat ini gimana ya aku? agak bingung aku

    BalasHapus