Sabtu, 23 Juli 2016

Labirin (Creepypasta)


“Hei Thom bangunlah!” Jane berusaha menyadarkan Thomas

Thomas pun terbangun dengan perasaan bingung dan kepala yang pusing. Ia berusaha mengendalikan keadaan dan matanya mulai menyesuaikan dengan kondisi sekitarnya yang sedikit gelap.

“A...aku dimana?” tanya Thomas bingung

“Kita ada di sebuah labirin besar!” ucap Jane

“Kau tahu? Tadi kita berusaha untuk mencari jalan keluar dari labirin ini, tapi hasilnya...” sahut Peter

“Labirin ini seperti menjebak kita!” lanjut Jane

“Kita harus cepat cari jalan keluar dari sini!” ucap George

Sementara itu Evelyn mulai merasa sesak di dadanya dan ia mulai ketakutan. Teman-temannya tahu bahwa memang Evelyn mempunyai ketakutan akan ruang sempit. Karena tidak mau berlama-lama di labirin yang sempit itu, mereka pun mencoba untuk mencari jalan keluar.

Dengan hati-hati mereka menyusuri jalan den bersiaga jika ada sesuatu yang mengancam. Tiba-tiba Evelyn pun berkata...

“Tunggu dulu, aku menemukan sesuatu!” ucap Evelyn

Evely menemukan sebuah gulungan kertas merah jambu yang diikat oleh pita. Ia pun segera membuka kertas itu dan menemukan sebuah tulisan...

“Kau Aman!” Evelyn membaca

Semua kebingungan atas maksud dari tulisan di kertas itu, mereka menganggap mungkin itu hanya kertas biasa. Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga akhirnya Thomas menemukan sebuah gulungan kertas berwarna biru. Ia pun membukanya dan didalamnya ada sebuah tulisan...

“Kau Aman!” Thomas membaca tulisannya

Mereka menjadi semakin bingung dan tak mengerti apa maksud tulisan “Kau Aman!” dari kertas – kertas itu. 

“Aku mulai berpikir, mungkin kertas – kertas itu menentukan kita aman atau tidak!” ujar Jane

“Maksudmu?” tanya Peter

“Bagaimana kalau kertas – kertas itu ditulis oleh orang iseng?” tanya George

“Hmmm aku berpikir lain, sebaiknya kita harus cepat menemukan kertas seperti Evelyn dan Thomas!” ujar Jane

“Oke baiklah, kita akan telusuri jalan yang ada di labirin ini dan menemukan kertas –kertas ini!” ucap Thomas

Mereka pun melanjutkan perjalanan untuk mecari jalan keluar dan juga mencari kertas misterius itu. Akhirnya setelah berjalan cukup jauh mereka pun berhasil menemukan tiga kertas tersisa. Merah untuk Jane, Hijau untuk Peter, dan Abu-abu untuk George.

Mereka pun segera membuka kertas itu dan membacakan masing-masing isinya.

“Kau Aman!” Jane membaca

“Kau Aman!” baca Peter

Namun ekspresi yang ketakutan terlihat di raut George. Mukanya seketika ketakutan dan mulai berkeringat dingin.

“Apa yang ada dikertasmu George?” Tanya Jane

George pun melihatkan isi kertasnya pada semuanya. Di kertas itu hanya tertulis sebuah kata singkat...

“Maaf!” 

Tiba – tiba sebuah pisau yang entah datangnya dari mana menembus tubuh George. George pun terjatuh dengan kondisi berdarah. Ia pun tak tertolong lagi.

Semua pun berteriak dan takut akan terjadi sesuatu pada mereka. Dengan sedih mereka pun meninggalkan George yang terbujur kaku.

“Apa maksud dari semua ini? Ada apa dengan George?” tanya Evelyn ketakutan

“Aku tak tahu, tapi yang penting kita aman!” ucap Peter menenangkan

Mereka pun terus menyusuri blok demi blok dan dengan teliti mencari jalan keluar. Hingga pada akhirnya Jane pun menemukan sebuah tulisan di tembok labirin...

“Bola biru ditanganmu kau aman!” baca Jane

Mereka berempat menjadi semakin bingung dan bertanya – tanya apa maksud dari tulisan di ditembok itu. Seketika kebingungan mereka terpecahkan saat sebuah bola biru kecil menggelinding dan berhenti di kaki Thomas.
Ia pun mengambilnya dan menemukan sebuah tulisan kecil di bola tersebut,,,

“Aman!”

Jane, Evelyn, dan Peter mulai mengerti apa maksud dari tulisan itu. Mereka pun berpencar dan berlomba - lomba untuk menemukan bola kecil berwarna biru tersebut. Tiga puluh menit kemudian Jane dan Evelyn pun menghampiri Thomas dengan menggenggam sebuah bola berwarna biru.

Namun, mereka tidak tahu bagaimana nasib Peter. Tiga jam pun berlalu, Peter tak kunjung kembali. Akhirnya mereka bertiga pun memutuskan untuk meninggalkan Peter. Mereka melanjutkan perjalanan hingga pada suatu blok mereka menemukan tubuh Peter tergeletak dengan genangan genangan darah ditubuhnya dan disampingnya terdapat bola berwarna merah dan ada sebuah tulisan kecil.

“Maaf!”

Dengan berat hati mereka pun meninggalkan Peter dengan bersedih.

“Kau tahu, aku dan Peter sangat dekat. Dan aku anggap dia seperti kakakku!” ujar Evelyn menangis

“Iya kami tahu, George dan Peter adalah teman kita. Tapi kita harus kuat untuk bisa keluar dari tempat mengerikan ini!” ujar Jane menenangkan

“Kita harus cepat menemukan jalan keluar!” ujar Thomas

Mereka merasa lelah dan beristirahat. Untuk mencairkan suasana Thomas melemparkan candaan untuk menghibur Jane dan Evelyn. Hingga akhirnya Evelyn pun berkata,,,

“Dari awal aku sudah bilang! Hari ini kita seharusnya tidak pergi berlibur!” ujar Evelyn

“Tapi liburan ini kan sudah direncanakan!” ujar Jane

“Tapi jika kita tidak berlibur, pasti kita tidak akan berada di sini!” ujar Evelyn marah

"Iya kau tidak tahu kan kalau meminjam mobil dari kakakku itu sangat sulit!!!" ujar Jane membalas

“Sudahlah kita tidak usah emosi, kita harus saling mendukung! Itulah yang kita butuhkan sekarang!” Ujar Thomas melerai

Akhirnya Jane dan Evelyn pun berdamai dan mereka bertiga pun melanjutkan perjalanan. Lagi-lagi Thomas pun menemukan sebuah gulungan kertas , namun Jane dan Evelyn tidak mengetahuinya.

“Sebutkan satu nama!” baca Thomas

Ia tak mengerti maksud dari tulisan itu dan akan memanggil Jane dan Evelyn.

“Evelyn...Ja” ujar Thomas terpotong

Jane tertembus sebuah anak panah dan tepat mengenai kepalanya. Ia pun jatuh dengan ekspresi mengerikan.

“Tidaaakkkk!!!” Teriak Evelyn

Sementara itu, Thomas hanya terkejut tak percaya. Di mukanya terlihat sebuah ketakutan besar. Ia pun menghampiri Evelyn dan menenangkannya yang tampak histeris.

“Tenang Evelyn, kita akan hadapi ini berdua!” ujar Thomas menenangkan

“Tidaaakkkk!!! Mengapa semua ini terjadi???” Evelyn menangis

“Hei tatap aku, kau akan aman! Kita akan bisa keluar dari labiran ini!” ujar Thomas

Evelyn hanya terdiam dan menahan tangisannya. Mereka pun terus berjalan dan berharap keajaiban akan datang kepada mereka. 

“Hei Thomas, sebenarnya aku dan Jane tadi juga menemukan sebuah kertas tapi kami belum membukanya!” ujar Evelyn

“Benarkah? Sebaiknya kau jangan membukanya! Atau hal aneh akan datang kepada kita!” ujar Thomas

“Tapi, mungkin saja ini petunjuk jalan keluar!” ujar Evelyn

“Jangan Evelyn, kau tidak mengingat kejadian – kejadian sebelumnya?” ujar Thomas

“Ku mohon Thomas, aku sangat penasaran!” pinta Evelyn

“Tapi...” ucap Thomas terpotong

Tanpa mendengarkan ucapan Thomas, Evelyn pun langsung membuka kertas itu dan membacanya isinya,,,

“Satu Orang!” baca Evelyn

“Apa maksudnya?” tanya Thomas

“Sepertinya aku tahu maksudnya!” ujar Evely tersenyum

“Apa?” tanya Thomas kembali

Evelyn mengeluarkan sebuah pisau lipat dari kantungnya dan mengarahkannya pada Thomas.

“Ini maksudnya! Hanya akan ada satu orang diantara kita yang bisa keluar dari labirin ini!” Evelyn menjelaskan

“Hei dengarkan aku, kita pasti bisa!” ujar Thomas

“Tidak! Hanya aku saja!” ucap Evelyn

Evelyn pun mencoba menyerang Thomas. Ia pun berhasil melukai tangan Thomas. Darah pun mengucur, tangan Thomas terluka parah. Evelyn pun merasa di atas angin dan mencoba untuk menusuk dada Thomas. Namun, Thomas pun bangkit dan mencoba menghalangi Evelyn. Thomas berusaha menjauhkan pisau lipat itu darinya.

“Hentikan itu Evelyn!”

“Tidak! Aku ingin keluar dari sini!”

Thomas berusaha sekuat tenaga untuk mengambil pisau lipat itu dari Evelyn. Namun, tanpa sengaja ia menusuk Evelyn di dadanya. Evelyn pun tumbang dan mengucapkan “maaf” pada Thomas.

Thomas hanya terdiam dan tak percaya dengan apa yang terjadi. Dia membunuh seseorang. Raut kepanikan dan frustasi pun muncul. Ia mencoba untuk menahan air matanya dan meninggalkan Evelyn dengan darahnya yang menggenang.

Akhirnya ia pun menemukan sebuah pintu lusuh yang ditumbuhi rumput – rumput liar. Dengan terharu ia membuka pintu itu dan terbebas dari labirin itu. Ia melangkah keluar dengan bahagia, namun tiba-tiba ia tak sadarkan diri.

=

Thomas pun terbangun dan menemukan dirinya di suatu tempat asing...

“Hei nak, baguslah kini kau sudah sadar!” ucap seorang pria tua

“Kau siapa? Aku dimana?” tanya Thomas

“Kamu dan teman – temanmu baru saja mengalami kecelakaan mobil, namun hanya kau saja lah yang selamat!”

“Tapi bukannya, aku dan temanku berada di sebuah labirin. Dan hanya aku yang selamat!” ujar Thomas

“Labirin apa? Lihat keluar sana!” ujar pria itu

Thomas pun melihat keluar dan terkejut mengetahui mobil yang dikendarainya bersama keempat temannya masuk kedalam jurang. Ia pun melihat para petugas medis membawa mayat keempat temannya itu ke dalam ambulans.

Ia tampak sedih dan mencoba untuk tidak menangis. Lamunannya terbuyarkan oleh sebuah panggilan dari arah belakangnya...

“Hei nak! Apakah ini milikmu? Aku menemukannya tadi di ranjang tempat kau tidur!” ujar kakek itu

“Oh tidak! Jangan lagi!” gumamnya

Ia pun mengambil sebuah gulungan kertas dari tangan pria tua itu dan membuangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar