Kamis, 21 Juli 2016

The Holder of the Future (Creepypasta)


Di sebuah kota, di negara manapun, pergilah menuju institusi mental atau rumah singgah yang dapat kalian temui. Ketika sampai di meja depan, mintalah untuk bertemu dengan seseorang yang menyebut dirinya sendiri sebagai Ia yang Menguasai Masa Depan.
Jangan turuti jika si pekerja menawarimu untuk menunjukkan jalan, dia bukan pemandu yang sesungguhnya, dan dia akan menuntunmu menuju kesintingan. Pemandu jalan yang sebetulnya akan tetap diam dan memberimu selembar kertas penunjuk jalan yang ditulis oleh api dan darah. Berjalanlah ke depan, tetap berkonsentrasi pada tulisan-tulisan itu. Jika perhatianmu tetap terjaga, kau akan melewati dua buah meja dan mendapati dirimu dalam lorong yang panjang dan terabaikan. Ia mungkin pernah berjaya dahulu, penuh harapan dan janji, tapi sekarang dinding-dindingnya berlumpur dan karpetnya kehitaman dan kelihatan menjijikkan.

Setelah kau mulai melewati lorong, potongan-potongan peristiwa akan berkedip-kedip dalam permukaan kaca jendela yang sebelumnya tak tampak. Ini mungkin akan terlihat seperti, dari ujung matamu, sesosok teman yang sudah lama mati dan memberi isyarat untuk bertemu lagi denganmu, atau seseorang yang kalian cintai yang kembali hidup dan muda dan ingin kembali kepadamu. Kalian akan mendengar bisikan-bisikan kecil bahwa jendela-jendela itu menawarkan kesempatan kedua, kesempatan untuk memperbaiki segalanya. Kau bisa memilih, mereka bilang, tapi kau tak boleh sekalipun mengalihkan pandanganmu dari kertas yang saat ini kaupegang. Mengabaikan ini berarti kau berniat menyaksikan siapa yang memperhatikanmu dari dunia terluar, dan saat itu terjadi kau bahkan tak terjangkau lagi oleh Sang Penyelamat itu sendiri. Tidak ada yang pernah tahu bagaimana akhir dari lorong tanpa tepi ini, beberapa bilang bahwa kalian harus tetap berjalan sampai setiap kemungkinan masa depan kalian tertulis di jendela-jendela itu. Yang lainnya mengatakan jika semakin kalian tergoda untuk bertemu dengan orang-orang terdahulu yang telah mati, maka perjalanan ini semakin mendekati akhir. Jika yang baru disebut ini benar, semoga semua yang telah masuk menemui ujung lorong setelah waktu yang tak dapat diperkirakan.

Kalian boleh mengalihkan mata dari kertas itu setelah menemukan ujung lorong, dan meski begitu, kalian tetap tak diperkenankan untuk menengok ke belakang. Pintu di hadapan kalian menghubungkan pada sebuah aula yang, sebagaimana lorong tadi, telah runtuh dari segala kegemilangan dan terkubur dan hanya menyisakan rasa kecewa dan keputusasaan. Berjalanlah menuju pusat sampai pintu di belakangmu serta kemungkinan untuk kabur benar-benar hilang.

Melangkahlah dengan hati-hati. Sang Kendali telah mengamatimu sekarang.

Satu-satunya jalur menuju tempat itu adalah dengan berjalan lurus dari tengah aula. Tetapi tempat ini telah ditinggalkan selama bertahun-tahun dan jalur tersebut mulai perlahan-lahan memudar. Kalian mungkin tidak akan bisa kembali jika tetap berjalan tanpa arah, dan kalian bisa menghabiskan sisa hidup kalian sambil mengutuki diri karena telah menolak hal-hal yang jendela-jendela itu tawarkan. Jika kau cukup beruntung, meski begitu, kau akan menemukan titik tertentu dimana pencahayaan paling kecil sekalipun benar-benar padam, dan di sana kau harus menutup mata dan menunggu, terlepas apapun yang akan terjadi berikutnya. Jika kau telah cukup menghibur Sang Kendali, kau akan mendengar suara kucing menggeram dan merasakannya melingkar di kakimu.

Kalian harus tetap menutup mata sampai sebuah suara timbul dan bertanya sebanyak tiga kali; "Apa yang kau ingin lakukan pada mereka?". Menjawab pertanyaan pertama atau kedua akan mengubah suara geraman menjadi raungan dan seribu cakar seperti silet akan merobek tenggorokanmu. Hanya pada pertanyaan ketiga dan terakhir kau boleh membuka mata.

Di hadapanmu adalah seorang perempuan yang tengah berbaring di ranjang. Seperti ruangan kamar yang ditempatinya saat ini, ia mungkin pernah menjadi seorang figur jelita pada suatu masa yang telah lewat. Dan meski ia sedang telanjang di atas kasur, perempuan ini luar biasa gemuknya. Kulitnya dipenuhi ruam dan daging busuk dan bisul-bisul merah. Ratusan ekor kucing berkeliaran di sekitarnya; dan hanya satu yang akan mendekat ke arahmu. Berbicaralah pada yang satu ini, katakan padanya: "Aku akan melakukan apa yang seharusnya."

Ia lalu akan mengajarimu bahasa para kucing. Setelah kau mempelajarinya kucing-kucing lain akan berbicara kepadamu dan memberitahumu sebuah rahasia yang tak pernah dimaksudkan untuk telinga manusia. Kau tidak boleh mengungkapnya sampai waktu ketika kau tak punya apa-apa lagi untuk diberikan; kucing adalah makhluk pencemburu dan mereka menyenangi rasa sakit yang ditimpakan pada orang-orang yang mengkhianati kepercayaan mereka.

Rahasia mereka adalah urutan ke-16 dari 538. Aku tidak semestinya bicara apa-apa lagi tentang ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar