Rabu, 20 Juli 2016

Siren's heart Part 3 End (Creepypasta)


Sejak hari itu aku lebih sering datang ke laut dan menemui Aglope, kami menghabiskan waktu bersama walau terkadang aku harus membantu Aglope memburu hati manusia.

Belakangan ini senyumannya semakin manis dan nyanyiannya semakin indah, aku rasa aku benar-benar terpikat olehnya. Aku bahkan lebih memilih bersama Aglope ketimbang menghadiri rapat keluargaku, dan terkadang Thom harus bersusah payah menjemput paksa diriku menuju istana.



Kabar buruk pun datang, Ayahku Silvester ke III mengetahui hubunganku dengan Aglope. Ia selalu memerintahkan para abdinya termasuk Thom untuk mencegahku bertemu dengan Aglope. Saat Thom gagal membujukku, ayah selalu menyiksanya dan mengancam akan membunuhnya jika ia kembali gagal.



Malam itu, aku sedang menikmati melodi indah Aglope, Thom tiba-tiba menghampiriku dan berlutut di bawah kakiku, "Vlad, hentikan semua ini, nyawaku taruhannya. " ucapnya lirih.

Aku menatap Thom kesal, seharusnya ia memahami perasaanku, ia adalah temanku sejak berabad-abad, kenapa ia berlaku tak adil denganku yang selalu baik kepadanya. "Nyawamu taruhannya? Maka matilah!!! Aku tak akan pernah meninggalkan Aglope".

Thom kembali menatapku, wajahnya terlihat sangat putus asa, ia meraung dengan sangat keras dan membuat takut Aglope. Air liurnya terlihat berjatuhan menyelinap dari barisan gigi-gigi tajamnya. Thom berusaha menyerang Aglope namun aku telah mencabik tangan kanannya sebelum kuku-kuku runcing itu mencapai Aglope. Thom pun menghilang dari pandanganku dengan sangat cepat.



Hari ini aku tak kunjung melihat Thom, aku mulai berpikir apa ia menetap di istana, dan bagian diriku yang lainnya mulai khawatir akan apa yang diucapkannya kemarin malam.

Aku memutuskan kembali ke istana dan menemui ayah, disana lah aku menemukan Thom tengah sekarat dengan dua lubang gigitan di lehernya. "Ayah, apa yang kau lakukan?", ayahku hanya tersenyum dan berkata "Kau tahu apa yang dapat menyelamatkannya dari racun dracula, anakku". 

Aku merasa kacau, aku tak tahu harus bagaimana, aku pun kembali mencari Aglope, aku sangat membutuhkannya.

Aku memanggil namanya dan ia pun datang dengan senyuman manisnya, ia terlihat sangat bahagia melihatku namun sayang kebahagian itu akan segera hilang dan mungkin juga dengan kebahagiaanku.

Semua terjadi begitu cepat, aku merasa sangat sedih atas apa yang ku lakukan, aku tak akan bisa menemuinya lagi dan tak akan bisa mendengar nyanyian indahnya lagi.

Aku kembali terbang menuju istanaku, berjalan menuju ruang dimana Thom tengah sekarat, Thom tersenyum menatapku "Kau kembali kawan", aku hanya tersenyum dan memberinya sebuah hati emas, hati Aglope yang ku sayang dan saat ia memakannya, aku merasa kini aku mengetahui rasanya kematian.

Datang padaku... Jiwa yang rapuh... Hati yang terluka... Jangan biarkan cinta membunuh...kemarilah dan berikan hatimu untuk ku jaga

Tamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar