Sejak kami memiliki anak, apartemen yang kami tempati jadi terasa sesak. Beruntung, kami berhasil membeli sebuah rumah di pedesaan. Harganya sangat murah, namun rumah itu adalah sebuah rumah tua.
Jarang ada rumah di pedesaan itu, namun kami memiliki tetangga seorang janda paruh baya. Kami memanggilnya “Bibi”.
Beberapa minggu di sana, istriku mulai merasa tak nyaman. Ia selalu merasa ada sesuatu yang jahat mengawasi mereka. Aku tak begitu mempedulikan perkataan istriku karena mungkin karena ia belum terbiasa dengan rumah ini saja.
Suatu hari Minggu, aku menemani anakku bermain di halaman belakang rumah. Kami tak sempat membenahi taman di halaman kami sehingga hanya ada hamparan tanah berpasir di sana.
Saat anakku menggali tanah berpasir itu, ia menemukan sebuah boneka beruang.
Anakku tampak senang, namun rasa curiga hinggap di hatiku sehingga akupun mengambil boneka itu sebelum anakku sempat mengambilnya.
Boneka ini tampak lucu dan anehnya, terlihat baru. Sepertinya mustahil jika pemilik lama rumah ini menguburkannya di sini. Boneka itu anehnya juga dijahit dengan benang merah, sama sekali tak cocok dengan warna beruang itu
Tiba-tiba saat aku memegang boneka itu, sepucuk jarum berkarat yang terhubung dengan benang merah itu menusuk keluar dari dalam boneka itu.
Aku terkejut dan segera memanggil polisi. ini sudah serius! Jika anakku tak sengaja memegangnya dan tertusuk jarum itu, ia bisa terkena infeksi parah, bahkan bisa meninggal karena tetanus!
Mungkin karena ramai ada polisi, Bibi tetangga kami keluar dan bertanya.
“Ada apa?” tanyanya.
“Ada boneka yang dikubur di taman kami. Boneka yang tampak jahat!”
“Oh astaga. Bagaimana dengan anakmu, apa dia terluka?”
“Untunglah dia baik-baik saja. Terima kasih atas perhatian Anda.”
Keesokan harinya, keluargaku memutuskan pindah. Aku tak mau anakku celaka jika terlalu lama tinggal di rumah itu.
Jawaban:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar