Rabu, 27 Juli 2016

Not a Story (Creepypasta)


Ini bukan sebuah dongeng, tapi hanya sebuah cerita. Kau tak diharuskan untuk memahami segala isi yang ada di dalamnya, cukup kau baca, tak perlu kau mengerti, sekali lagi tak perlu kau mengerti.

Kau adalah seorang perempuan, kau merasakan gelap di sekelilingmu, tak ada cahaya, tak ada ruang untuk menarik oksigen sebanyak yang kau inginkan, kau merasakan sesak menghimpit dada. Kedua matamu tak bisa terbuka, sebuah kain lusuh melekat dengan erat serupa lem besi yang merekat,

kau panik, ritme napasmu mulai tak beraturan, terengah-engah, semakin kau menyadari bahwa kau dalam bahaya, napasmu semakin memburu, kegelapan semakin menyerang dirimu dan kau merasa benar-benar seorang diri dan hanya hampa dan kekosongan yang kau rasa, semakin hebat, semakin hebat, membuatmu tak berkutik. Apa yang bisa kau lakukan dengan kedua tangan terikat, mulut tersumpal kain kotor dan bau—baunya sangat menyengat hidungmu. Kau tak sadar, berapa lama kau berada di ruangan itu. Seandainya kau tahu, ruangan yang kau tempati adalah sebuah gudang lama, penuh dengan sampah-sampah kardus, botol-botol pecah, besi-besi berkarat yang entah digunakan untuk apa, kotoran-kotoran tikus, bercak-bercak kecoklatan yang menempel di dinding, ruangan yang kau tempati bukan sebuah hotel bintang lima, tapi lebih mirip sebuah neraka yang siap menghancurkan kehidupan kapan saja.

Sekujur tubuhmu merasakan sakit yang teramat sangat, sangat sakit, seperti seluruh otot-otot tendonmu terputus, tulangmu tak mampu menggerakkan tubuhmu, kau lemah, tak berdaya. Percuma saja, kau tak bisa lari. Apa yang kau ingat di dalam ingatan samar?

Apa kau ingat beberapa malam yang lalu, kau berada di sebuah diskotik, melepas penat karena kau merasa kehidupan sangat membosankan? Kau masuk ke dalam, berlomba-lomba dengan penari erotis menjajakan aurat, yang katamu; sebuah hiburan penghilang rasa bosan. Kau maju lebih ke depan, membawa segelas sampanye, menari lebih bergairah, kemudian seorang pria yang di matamu terlihat sangat tampan, mengajakmu berdansa, bukan dansa dengan alunan lagu romantis, melainkan lagu yang menghentak-hentak dan memacu adrenalin, serupa kuda liar lepas dari kandang. Benar, pria itu sangat tampan, benar-benar tampan, tetapi kau tak tahu, iblis pun dapat menjelma serupa malaikat.

Pria itu menggodamu, kau membalasnya, kau yang mulai kehilangan kesadaran, mengikuti segala kemauannya. Tunggu, apa kau sudah merasa keboasananmu berkurang? Mungkin. Pria itu menyentuh tubuhmu, meraba setiap lekuk, dan kau tertawa seperti pelacur yang siap untuk dipacu. Pria itu memang menggoda, terlihat seksi di matamu. Dia membawamu keluar, menjanjikan kenikmatan semalam, kau memang pintar, kau mengikuti kemauannya. Kau tergoda? Ya, kau memang tergoda. Kau senang bukan? Kau sudah tak merasa bosan.

Pria itu membawamu ke sebuah hotel, sekali lagi, kau hanya tertawa, kau menikmati acara malam itu. Dia menyiapkan sebuah kejutan, meja makan yang telah tertata rapi, dengan segala hidangannya, dan lagi-lagi sebuah sampanye di atas meja. Ya, kau merasa, kebosananmu akan terganti dengan sebuah pesta di mana dunia hanya milik kau dan pria itu.

Kau bersenang-senang. Kau biarkan dia menyenangkanmu, merasakan seisi tubuhmu, dan kau lagi-lagi tertawa. Kau bertukar liur, saling berpacu mengadu kekuatan di atas sebuah ranjang besar. Apa kau sudah merasa lebih bahagia? Kau bahagia, itu yang kaurasakan saat itu, hingga akhirnya kau terlelap dan tertidur, hanyut dalam mimpi-mimpi yang tak nyata.

Itu ingatan sepanjang malam. Sekarang kau tak lagi berada di dalam sebuah hotel mewah melainkan sebuah neraka, iya, neraka. Karena pria itu telah menyiapkan sesuatu untukmu.

Kau mendengar suara pintu berderit, mendecit ketika terbuka seperti teriakan-teriakan tertahan yang menggema dan membuat indera pendengaranmu terusik. Langkah-langkah kaki mendekat, desah napas berat dan memburu menghampiri. Kau takut?

“Jadi ini?”

“Benar. Gadis ini yang selanjutnya.”

Kau kenal suara yang terakhir? Benar, dia pria yang memberimu kebahagiaan dalam semalam.

“Berapa harga setiap organ di tubuhnya? Apa kau yakin dia sehat?”

“Dia sehat dan enerjik, jadi aku berani menjamin, setiap organ yang berada di dalam tubuhnya mempunyai nilai jual yang sangat mahal. Sayangnya dia cukup bodoh. Kau mau membawanya sekarang? Dia sudah tak mampu bergerak, aku sudah memberinya sesuatu yang membuatnya tenang, dia tak akan meronta. Dia seluruhnya milikmu, Dok.”

“Baiklah, aku membutuhkan kedua ginjal, jantung, dan hati. Sisanya nanti dipikirkan.”

“Kau boleh membawanya. Aku akan mencari gadis-gadis kesepian yang merasa hidupnya tak bahagia, dan aku akan memberi kebahagiaan yang lain.”

Sekarang kau akan merasa bahagia, bukan? Pria itu melepaskan semua bebanmu. Ucapkan terima kasih kepadanya. Sekali lagi, kau akan terlepas dari semua bebanmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar