Minggu, 24 Juli 2016

Safe Room (Creepypasta)


Aku tergopoh menuruni tangga menuju ruang bawah tanahku, sambil berusaha menjaga keseimbangan dengan tongkat jalan. Ku lihat kontraktor itu selesai memasang pintu besi yang akan menyegel ruang penyimpananku, dan aku tersenyum,

"Anda sudah melakukan pekerjaan dengan baik. Jadi sekarang aku tak perlu cemas lagi."
"Terima kasih pak," jawabnya. "Di dalam ruang ini ada banyak rak tempat menyimpan makanan yang cukup untuk sebulan penuh. Tukang listrik akan datang besok guna menginstal sistem telepon."
"Bagus sekali!" Seruku, "Apa anda yakin bahwa ruangan ini kedap suara? Aku tak ingin kepergok oleh penyusup, aku takut mereka akan menemukanku."
"Anda takkan percaya ini, dengan pintu padat setebal tiga kaki, takkan ada satu suarapun yang bisa terdengar dari dalam sana."
"Pastinya anda benar, jadi bisakah kita mencobanya sekarang?" Pintaku.
Kontraktor itu terlihat ragu, "Uhm... tentu, saya akan masuk kedalam dan berteriak dari sana."
Kemudian ia masuk dan menutup pintunya. Kukeluarkan kunci dari saku lalu mengunci pintu itu. Selang beberapa menit, aku berkata "Anda benar. Saya sama sekali tak mendengar suara apapun." Perlahan aku berjalan menaiki tangga kembali ke atas.
Pembunuh berantai memang menua, namun hasrat membunuh dalam diri mereka tak pernah padam. Karena itu aku harus lebih kreatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar