Kamis, 21 Juli 2016
The Holder of Darkness (creepypasta)
Di sebuah kota, di negara manapun, datangilah institusi mental atau rumah singgah yang bisa kau temukan. Saat sampai di meja depan, mintalah tanpa secuil pun keraguan untuk bertemu dengan seseorang yang menyebut dirinya sebagai “Sang Penjaga Kegelapan.” Petugas akan mengejekmu, namun kau, sebisa mungkin, mesti tetap tenang. Teruslah meminta sampai kemudian dia berhenti berkilah dan bangkit dari tempat duduknya untuk mengantarmu menyusuri sebuah koridor.
Begitu sikapnya berubah dengan drastis, waspadalah. Sebab, jika desisan jahat mulai mampir ke telinga, kau harus berbalik dan melarikan diri secapatnya. Tutuplah telingamu, sebab kau telah memilih waktu yang keliru. Jika kau tidak bisa kabur tepat waktu, suara samar sebelumnya akan berubah menjadi geraman menyeramkan, di mana kemudian, dia akan muncul sebagai jeritan pilu yang memekakkan telinga. Suara-suara itu akan memburumu sampai kegilaan menguasai, dan kau akan binasa; terrajam oleh siksa yang menulikan.
Jika si petugas tetap bungkam, dia akan mengantarmu hingga sampai pada sebuah pintu yang tertutup tanpa kenop atau gagang maupun lubang kunci. Begitu dia membukanya, kau akan melihat tangga menanjak berbentuk spiral yang kemungkinan mengantarmu pada lantai lebih atas dari bangunan tempatmu berada. Pintu di belakangmu akan menutup kemudian, dan kau tak akan mampu untuk mendorongnya. Pada titik ini, dakilah tangga tersebut dan jangan pernah berbalik, atau kau akan jatuh pada sebuah jurang gelap tanpa dasar yang telah menunggu untuk mencabik dan mengoyak mangsanya. Jangan kau hitung anak tangga, sebab mngetahui berapa jumlahnya hanya akan membuat kewarasanmu enyah tak berbekas. Salah satu anak tangga yang kau injak akan berderak kemudian, dan pada titik itu, kau harus berhenti. Pintu yang lain akan muncul di sebelah kirimu.
Jika pintu yang muncul adalah dari sebelah kanan, maka berdoalah bahwa apapun yang akan menyebabkan kematianmu, mengantarkan ajal dengan cepat.
Perlahan, masuklah ke dalam ruangan di depanmu. Kegelapan yang begitu pekat dan membutakan akan menyambut. Kau harus berjalan lurus ke depan, jika menyimpang barang sedikit saja, kau akan dimangsa oleh makhluk-makhluk buas yang terus mengamatimu dengan mata-matanya yang buta dan bernanah. Kau tahu telah sampai tujuan saat hawa dingin menyengkerammu kemudian. Jika saat itu tiba, diamlah; jangan bergerak sedikit pun, atau kau akan mati di tangan Sang Penjaga yang berdiri tepat di depanmu. Dalam kegelapan total yang membutakan, bahkan dengan menutup mata, kau tak akan mampu untuk mengalihkan perhatian dari keberadaannya. Dia akan menjelma dan menyusup dalam pikiranmu sebagai sosok monster paling mengerikan -- yang bahkan dalam mimpi buruk paling buruk sekalipun belum pernah singgah. Dan kegilaan akan mencoba untuk merasuki otakmu layaknya belatung yang menggeliat dalam mayat yang membusuk. Deru nafasnya yang keras dan busuk, serta gumamannya yang terus menerus akan cukup membuatmu menangis, namun jangan pernah menyuarakan lebih dari sekedar isak lirih dari mulutmu. Jika kau melakukannya, kau telah membangunkan sosok yang seharusnya tak pernah terbangun selamanya. Satu-satunya tanya yang akan mampu kau bisikan tanpa tercabik-cabik menjadi serpihan kecil adalah:
“Apa yang mereka takutkan?”
Kau akan merasakan gerakan-gerakan di sekitarmu, seolah kengerian bercampur marah merayap pada tubuh musuh-musuhmu. Kau akan mendengar penyakit-penyakit tanpa nama dan tak tersembuhkan akan mewabah di seluruh dunia jika mereka sampai ditakuti, teror tak terhitung yang mereka sendiri takuti, akan menghantam siapa saja yang berpikiran lebih lemah dari mereka. Di antara penyebab-penyebab kehancuran dunia, kau mungkin akan mendengar hal paling sepele, nyaris konyol, namun benar adanya mengenai ketakutan mereka.
Jangan bergerak kembali. Saat kepalamu nyaris hampir meledak, semua itu akan berhenti. Jika setelah melewati semua itu kau masih mampu bergerak, kau akan menemukan sebuah pintu di depanmu yang akan mengantarkan ke luar bangsal. Di sana, pada sebuah tanah terbuka, di atas hamparan rumput, sebuah jam pasir rusak telah menunggumu.
Kau bebas untuk mengambilnya. Benda itu adalah Artefak ke 13 dri jumlah total 538. Pengetahuan akan apa yang mereka takuti, bebas untuk kau sebarkan. Namun … sungguh kau tak ingin menggunakanya sebagai senjata untuk melawan mereka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar