kejadian ini terjadi di jepang.
Seorang polisi shock melihat kejahatan paling mengerikan sepanjang kariernya sebagai penegak hukum. Sebuah keluarga telah dibantai dengan sadis. Ayah, ibu, kakak perempuan, serta seorang bayi tewas ditusuk berkali-kali dan ditemukan di dalam kamar tidur mereka. Sepertinya perampok telah masuk ke rumah itu dan membunuh mereka dalam tidur.
Namun setelah polisi menyelidiki, tak ada barang yang hilang. Maka polisi itu berkesimpulan bahwa pelakunya memiliki dendam kesumat terhadap keluarga ini.
Beruntung, polisi itu menemukan satu korban selamat, yakni anak tengah keluarga itu. Ia meringkuk ketakutan di dalam lemari. Pasti selama kejadian itu ia bersembunyi, pikir polisi itu.
Polisi itu tak bisa membuatnya bersaksi dan menceritakan apa yang terjadi malam itu karena ia tak mau mengatakan sepatah katapun. Mungkin ia shock, pikir polisi itu dengan iba. Namun dari dokumen yang ditemukan di rumah itu, nama gadis cilik itu adalah Nana.
“Pak, kami menemukan sesuatu!”
Rupanya hasil pemeriksaan di kamar orang tua yang dibunuh itu menyingkapkan sebuah petunjuk. Sederet angka ditulis di bantal dekat tubuh sang ayah. Rupanya sebelum meninggal, ia sempat meninggalkan pesan menggunakan darahnya sendiri.
824396105
“Huh, kenapa sih korban sempat-sempatnya meninggalkan teka-teki sebelum meninggal.” keluh seorang polisi, “Tak masuk akal.”
“Jika sang ayah meninggalkan petunjuk yang jelas, maka si pelaku pasti menyadarinya dan menghapusnya. Maka dari itu ia meninggalkan teka-teki supaya si pelaku tak mengetahuinya.”
Namun tak ada dari satupun polisi di sana memahami pesan tersebut. Angka itu sama sekali tak cocok dengan apapun yang berkaitan dengan keluarga itu, mulai dari nomor kartu identitas, nomor rekening, nomor tagihan, hingga nomor telepon.
“Sudah malam. Bagaimana dengan anak itu? Dimana ia akan tinggal? Rumahnya kini jadi TKP.”
“Biarkan saja ia bermalam denganku.” ucap sang polisi. “Ia akan aman bersamaku sampai kita berhasil menangkap pembunuhnya!”
Jawaban:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar