Malam
itu aku merangkak dari tempat tidurku, aku mengambil kacamata dan
mengambil jas panjang, memakai sepatu hitamku dan membuka pintu kamarku.
Ku lirik arlojiku pukul 01:00 dan sepertinya ini kasus berat. Aku
merasakan dingin disetiap melewati lorong-lorong penginapan. Kuhisap
sebatang rokok dan berjalan menuju parkiran mobil.
15 menit perjalanan, aku sampai di kediaman Tuan Marco Heinsberg, aku
tahu ini akan menjadi kasus rumit melewati angin-angin yang menerjang
wajahku.
"Bagaimana Tuan Marco Heinsberg bisa meninggal di
ruangan pribadinya?" Aku menghirup lebih dalam rokokku dan menjatuhkan
puntungannya dihalaman rumah Tuan Heinsberg.
"Entahlah, namun
satu keluarganya sekarang memang tidak berada dirumah, Jane. Menurutmu
ini aneh bukan? Terlebih minggu lalu keluarga ini bertengkar hebat
tentang harta keluarga yang dibagikan tak seimbang" Detektif Kayle
mencoba menjelaskan apa yang ia ketahui, kami terus berjalan menuju
ruangan tuan Heinsberg, fikiran Kayle dan aku sama-sama kacau sekarang.
Sesampai diruangan tuan Heinsberg, aku sudah melihat Detektif Ronal dan
detektif Matt memulai investigasinya. 3 pengawal mencoba membantu
mereka dan aku melihat 5 pembantu berjejer di dekat lemari buku panjang
dengan wajah cemas. Mereka tampak bergumgam dengan lambaian tangan
kesan-kemari.
Aku menunduk kepada mereka. "Siapa yang terakhir
mendatangi tuan Heinsberg?" Aku mendekat ke mayat tuan Heinsberg,
matanya sudah tertutup, Darah sudah bercucuran di lantai dekat meja
bundar kaca bening, di tangan kirinya terlihat pistol yang jelas
terlihat ukiran emas "Heinsberg". Aku menemukan keanehan pertama: tuan
Heinsberg bukan seorang kidal.
"Dia adalah sparkling, berusia 9
tahun, ia adalah anak pembantu nyonya Miracle. Setiap jam 11 malam, ia
akan menghantarkan susu kepada tuan Heinsberg" Detektif Maat menjelaskan
sembari membuka sarung tangannya.
"Dimana gadis kecil itu?"
Aku menghela nafas, tidak ada yang bisa dilakukan oleh gadis berusia 9
tahun, kecuali ia memang seorang psikopat.
"Anda mencari saya, Nyonya?" Gadis kecil yang sudah pasti adalah Sparkling mendekatiku.
"Bisa kau jelaskan apa saja kau lakukan diruangan tuan Heinsberg selain menghantarkan susu?" Aku mengeluarkan buku dan penaku.
"Kami hanya membahas tentang diriku yang masih dihina karna aku adalah aib bagi ibuku."
"Selanjutnya?" Aku mencoba menatap kedalam wajah Sparkling.
"Ya, aku hanya menjawab bahwa aku masih selalu dihina oleh orang-orang.
Oh yaa.. Aku juga mengatakan bahwa aku juga harus menemukan ayah
kandungku." Sparkling menjelaskan dengan tegas.
Kayle mendekat...
"Namun mengapa ada 2 tapak kaki anak-anak berbeda didalam ruangan ini?" Kayle semakin mendekat.
"Itu adalah tapak kakiku, tuan." Junior, anak bungsu tuan Heinsberg mendekat, ia seumuran dengan Sparkling.
Kami memandang satu sama yang lain.
"Apa yang dilakukan para pembantu pada jam 10 sampai jam 12 malam?" Ronal mendekati para pembantu.
Seorang pembantu mendekat. "Kami semua sedang memotong sapi untuk
persiapan daging di pesta ulang tahun tuan Heinsberg minggu depan. Saya
bisa memastikan semua. Kami berlima disana" Pelayan yang cukup tua itu
menjelaskan dan itu memang dikuatkan dengan pengakuan pengawal di pintu
belakang. Mereka jelas-jelas berada didapur.
"Lalu, bagaimana dengan keluarganya? Dimana istri dan 3 orang anaknya lagi?" Aku mencoba mempertanyakan kepada pelayan tua itu.
Tiba..tibaa terdengar suara berat laki-laki. Ia menangis dan mendekat dengan jasad tua Heinsberg. Matt langsung menghadangnya.
"Kau adalah anak Sulung tuan Heinsberg? Dimana kau seharian ini?" Aku mendekat dan semakin mencium bau alkohol yang tajam.
"Aku mengadakan pesta, aku tidak tau jika ayahku meninggal. Siapa yang
berani membunuhnya?" Namanya Jordan Heinsberg. Ia adalah seorang pemabuk
berat, pecinta ganja dan peminum alkohol merah.
"Aku tidak
pulang kerumah semenjak bertengkar hebat minggu lalu dengan ayah. Aku
tidak tahu apa pun." Wajah Jordan masih sedikit angkuh. Siapa yang tak
kenal dengan Putra Sulung tua Heinsberg. Ia benar-benar pecinta dunia
hiburan. Menggelapkan semua dana keuangan ayahnya adalah hobbynya.
Aku menarik nafas lebih dalam. Kulirik sudah pukul 03:00 pagi. Ronal tampaknya cukup frustasi oleh ini.
Suasana pecah dengan hadirnya nyonya Heinsberg beserta dengan kedua putrinya.
"Apa yang terjadi dengan suamiku? Siapa pelakunya? Ia menarik kerah
kemeja kusam milik Matt. Ia menangis dengan hebat memecah suasana
ruangan tuan Heinsberg.
"Tenangkan diri anda nyonya. Bisa
jelaskan anda dimana saat kejadian terjadi?" Aku mencoba memutar-mutar
pena menunggu jawabannya.
"Kau menuduhku, detektif gila?"
Nyonya Heinsberg berjalan kearahku dan tampaknya ia ingin melukaiku,
tangan detektif Ronal yang cekatan menangkap tubuh nyonya Heinsberg dan
mendudukkannya di sofa.
"Kami tidak menuduh anda, kamu hanya ingin keterangan." Aku mencoba menjelaskan dengan suara lebih pelan.
"Saya sedang melakukan arisan berlian dengan Ibu-Ibu desa. Tidak! Tidak
ada seorang istri pun menginginkan suaminya mati terlebih membunuhnya!
Kau tau? Aku tak ingin menjadi janda tua! Tidakk!!!" Nyonya Heinsberg
menangis dan kedua putrinya memeluknya dengan erat.
Kali ini, Matt yang mengeluarkan buku dan penanya.
"Lady Diamond, Apa yang anda lakukan sepanjang hari?" Matt bertanya
pada anak kedua tuan Heinsberg. hal yang paling aku suka dari Matt, ia
tetap fokus dengan bukunya tak melihat kewajah saksi, namun mendengarkan
teliti disuara-suara saksinya. Merasakan tiap kebohongan yang sulit
dilakukan.
"Aku melakukan pameran toko buku ke-5 ku di Kota!
Semua orang tau itu. Aku tidak melakukan itu pada ayahku sendiri." Ia
menjelaskan dengan menyakinkan Matt yang tidak melihatnya. Aku ataupun
Matt mungkin menemukan keganjalan juga. Lady Diamond adalah gadis yang
bodoh. Semua orang tau itu. Ia baru saja berkecimpung didunia seni
selama 6 bulan dan membuka 5 pameran, padahal pada saat pengumuman
resmi. Lady Diamond hanya diberi 1 toko untuk pamerannya. Darimanakah
Ke-4 toko lagi??
Matt sepertinya menemukan keganjalan itu. Tampak beberapa kali menyoret dan menulis kembali.
"Kau Lady Aries, apa yang kau lakukan sepanjang hari ini?"
"Aku mengadakan pesta dansa. Aku masih melihat ayah siang tadi. Dia
masih baik-baik saja. Dia memang melarangku pergi ke pesta, tapi itu
tidak menjadi hambatan bagiku." Lady Aries menjelaskan bersamaan ia
memeluk nyonya Heinsberg. Matt sepertinya kebingungan sekarang.
"Aku tau pelakunya! Aku tau pelakunya!" Nyonya Heinsber berdiri tegap.
Matanya memicing kearah 5 pembantu yang sedari tadi berdiri.
"Dia! wanita jalang ini yang telah membunuh suamiku! Kau pelakunya!"
Dengan berjalan cepat nonya Heinsberg menunjuk ke arah pembantunya yaitu
Miracle ibu dari sparkling. Ia menampar pipi Miracle dan sontak aku
menarik nonya Heinberg dan menjauhkannya sebisa mungkin.
"Apa
maksudmu nonya?" Ronal sepertinya tertarik dengan pertengkaran ini. Ia
sudah membuka sarung tangannya dan mendekat ke kami.
Nyonya
Heinsberg melepas genggaman kami. Sedikit merapikan bajunya. "Siapa yang
tidak tau kejahatan suamiku. Ia adalah pria hiperseks. Hampir semua
gadis di desa ini adalah wanita simpanannya. Itu memang memuakkan
untukku. Tapi aku selalu bertahan bersamanya demi 4 anakkku. Tapi 9
tahun yang lalu. Tidak! Ini sudah berjalan 10 tahun. Suamiku memperkosa
Miracle di taman belakang rumah. Aku tau karna suamiku selalu terbuka
apa pun yang dia lakukan. Aku dan suamiku tak menyangka bahwa ia hamil.
Tapi kami masih menutup rahasia ini rapat-rapat. Ohhhh! Harusnya aku
mengusir wanita jalang ini!" Nyonya Heinsberg menangis. Sepertinya tidak
mudah jadi seorang istri yang memiliki suami hiperseks.
"Jadi kau adalah pelakunya Miracle??" Aku mendekat kearah Miracle.
"Tidak! Untuk niat melaporkan tuan ke polisi aku tak berani, bagaimana
mungkin aku membunuhnya. Aku bahkan tidak pernah bertatap muka pada
tuan. Sungguh bukan aku. Aku berani bersumpah demi itu!" Miracle tak
kalah hebat menangis.
"Kami memotong danging sapi pada jam 10
hingga tepat 12 malam. Aku bisa menjamin bahwa kami berlima berada
didapur." Seorang pelayan berjalan mendekatiku. Dan itu dibenarkan oleh
penjaga rumah di pintu belakang.
Aku,Matt,Ronal dan Kayle
saling menatap. Entah siapa yang benar, tapi dari semua orang diruangan
ini pasti salah satu pembunuhnyaaa.
Bisakah kalian membantuku menemukan pelakunya????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar