Kamis, 02 Juni 2016

Kumpulan cerita riddle Part 6


1. Temanku dan Jembatan

Saat sore hari,aku berjalan melewati sebuah jembatan untuk pulang ke rumah. Kemudian aku bertemu siska yang disana yang terlihat kebingungan, lalu aku menyapanya.”Siska!” ucapku sambil menepuk bahunya.Dia menoleh pada ku, aku pun langsung bertanya sedang apa dia di jembatan ini. Namun dia hanya menjawab dengan senyuman dan tertawa kecil. Melihat itu aku langsung berta
nya apa kah dia baik-baik saja.dia tetap tersenyum sambil tertawa kecil, dan aku masih bertanya apa dia baik-baik saja. aku terus menanyakannya hingga dia menjawab.”Ahh…emmmm… Aku gak apa-apa kog,” jawabnya cukup lama setelah memperhatikan ku bicara.Setelah mendengar jawabannya itu,aku segera berlari kebawah jembatan sambil mengucapkan.”Tunggu saja disitu.”
setelah cukup lama , aku akhirnya naik ke jembatan lagi dan aku melihat dia sudah tak ada disana.
“Hemm, padahal aku sudah mencari benda ini.”

jawaban
Siska baru menjawab saat dia memperhatikan gerak bibir si Aku kan? Itu artinya Siska adalah penyandang disabilitas, dia tuna rungu dan earpiece-nya (alat bantu dengar) jatuh ke bawah 
jembatan.

2.Taman
“Aku sangat suka berada di sini… Di hamparan bunga bakung yang bermekaran, seperti ladang emas, menunggu lagu itu kembali dimainkan…”Seorang pria duduk tenang sambil menatapku serius. Aku tidak balas tatapannya.”Kau tahu, suatu hari nanti aku ingin mati di sini…”Pria itu bergeming, menatapku penuh harap.Aku menghirup udara dalam-dalam. “Selamat tinggal…”Pria itu menghela nafas dan tersenyum.

jawaban

Mereka lagi syuting film, cewek itu artis yang lagi baca skenario dan cowok itu sutradaranya.


3. Hari yang Indah
Senja yang indah, matahari dan awan berwarna oranye cerah. Aku benci langit siang hari. Sambil duduk bersandar di mobil, kulihat pepohonan yang seakan berlari menjauh dan jalanan mengecil seakan tersedot pemandangan di ujung jalan.Seragamku yang tadi pagi putih bersih ternoda merah dan hitam. Sopir mobil yang kutumpangi mengernyitkan dahinya waktu melihatku tadi. Dia tetanggaku. Untung aku masih boleh numpang. Haha, seandainya bapak itu tahu perjuanganku tadi melepaskan diri dari kerumunan dan sembunyi begitu lama..”Aku sudah tidak membutuhkanmu lagi” ucapku pada benda kecil panjang yang kubungkus kertas. Ada sedikit warna merah cerah menempel di kertas itu.Aku puas, dan melihat tulisan “C C D” yang menyembul dari robekan kertas karena terkena bagian ujung dari benda yang terbungkus. Kulempar sejauh mungkin dari mobil yang sedang melaju.”Akhirnya, tidak akan melihatmu lagi.” gumamku.

jawaban
Anak itu baru lulus sekolah. Bajunya penuh corat-coret spidol merah dan spidol hitam, kerumunan tadi adalah anak-anak sekolah yang lagi selebrasi kelulusan dan benda panjang itu adalah pensil.

4.  Ice Cream
“Dad! Aku mau ice cream!”Ray hanya diam tidak menggubris. Ia sibuk mengantri di belakang bapak tua yang menghitung belanjaannya di kasir.”Dad!! Aku mau ice creammmmm!!”Ray mendorong trolley-nya ke depan, dia tidak peduli.”Dad!!!!!!”Bapak di depan Ray menoleh. “Bisa diam tidak?!” Bentak bapak itu sambil membayar belanjaannya.Ray terkejut dan sedikit marah melihat itu.

jawaban
Yang meminta es krim adalahanak bapak tua itu.
Ray sedikit marah karena bapak tua tersebut membentak anaknya

5.  Teddy Bear

Kayaknya kurang seru ya, klo riddlenya cuma pertanyaan" biasa. nih yang terakhir ane kasih yang paling sulit, Yang sabar ya bacanya karna ini lumayan agak panjang ceritanya.

Tidak lah terlihat menyenangkan selain seorang ayah dengan anak putri satu satunya yang terlihat begitu akrab, walaupun sudah 7 tahun istrinya meninggal dunia karena melahirkan bidadari Tiara, anaknya tersebut.”ayo ayah !” suara anak perempuan di kejauhan.
“sebentar nak, hosh hosh”. berkata ayahnya terlihat menunduk sesekali dan terengah engah, sambil memegang dadanya.
“ah ayah ! biasanya ayah terus yang menang. !” Teriak anaknya sambil menggerutu.
“emangnya kamu udah menang ? hosh hosh, belom keles ! Tar liat, ayah balap kamu” ucap ayahnya yang terlihat pucat sambil berlari kecil.Seperti biasanya, hampir tiap hari mereka lari pagi, hanya saja sudah berminggu minggu mereka tidak melakukan hal tersebut.Selesai lari pagi, mereka pulang dengan terlebih dahulu melewati kios kios disepanjang jalan dengan berjalan kaki. Lalu mereka berhenti di sebuah toko mainan.”yah, kapan ayah beli si teddy yang besar itu ? ayahkan bilang mau beliin.” ucap sang anak lalu menunjuk ke etalase toko tersebut.
“iya nanti yah nak, kan kamu tau ayah sudah lama belum dapat kerjaan, bulan kemarin dapet duit dari om Rudi udah ayah pake buat bayar hutang hutang ayah,
itu saja bunganya masih banyak, belom lagi bayar sisa tunggakan SPP kamu, kalo ayah ga bayar SPP, nanti kamu ga bisa naik kelas ya sayang ayah.”
ucap ayahnya sambil jongkok dan memegang lengan anaknya itu.
Tiara hanya menunduk saja sambil mengangguk.
“ya udah yuk, kita pulang ! ayah sudah lapar nih !” teriak sang ayah.
“tapi ayah, di rumah kan tidak ada makanan” ucap tiara
“yaaa nanti ayah masak apa yg ada di kulkas yaa, pasti enak kok.” meyakinkan sang anak.
“ya udah ayo !” ucap Tiara sambil berlari.
“pelan pelan aja nak!” gumam ayahnya sambil berjalan.Keesokan harinya.”Ya sudah kalau begitu, besok selasa pagi ya pak saya tunggu” terdengar suara seorang pria di telpon
“iya rud, mudah mudahan lancar besok ya, yah kira kira jam 7 kurang saya sudah sampai di klinik.” ucap sang ayah di telpon rumahnya.
“baik, ya sudah begitu saja, hati-hati ya, terima kasih, selamat pagi.” rudi mengakhiri pembicaraan ditelpon.
Hari selasa pun tiba, dan siang itu cukup terik, tetapi tidak bisa mengalahkan kebahagiaan seorang ayah yang ingin membahagiakan putri tunggalnya seorang. Walaupun dengan langkah yang perlahan, ia berniat untuk mampir ke toko mainan dan membeli boneka yang sudah 2 tahun anaknya inginkan itu.
Ia menatap etalase itu sambil tersenyum.
Tak lama, sampai lah ia dirumah.
“ayah pulang! Mana ya putri ayah! coba liat ayah bawa apa!” Teriak sang ayah dengan cerianya.
“ayaaaaahhh !! wahhhhh teddy besaarrr !! assikkkk !! sekarang aku udah punya teddy besar yaa ayah” sorak Tiara kegirangan.
“ayoo, kita rayakan hari ini dengan minum sodaaa!!” girang sang ayah
“asikkk” sambl meloncat loncat tiara.
Selesai minum, tiara melihat ayahnya seperti tertidur di meja.
“ayah” ia lalu berjalan mendekati ayahnya.
Sambil menggoyang goyangkan lengan ayahnya, tiara mencoba membangunkannya.
“ayah, ayah bangun, kok tidur sih ? ayah bangun!”
“ayah jng tidur..” mata tiara semakin berkaca kaca.
dan semakin keras ia menggoyang goyangkan tangan ayahnya “ayah banguunn ! .. ayah banguuunnn ..!”

Jawaban
Bapaknya pertama sudah menjual salah satu organ tubuhnya, salah satunya sebelah paru parunya, sehingga dia tidak cukup kuat untuk berlari, dan uangnya sudah habis untuk bayar hutang-hutang serta keperluan hidup sehari hari. Dan karena sudah kepepet untuk bayar SPP, dan kasihan melihat putrinya yg sangat berkeinginan mendapatkan boneka favoritnya itu, maka dari itu bapaknya terpaksa menjual ginjal untuk keperluan2 tersebut. Karena minum soda terlalu banyak, akhirnya tubuhnya tidak mampu menampungnya dan akhirnya meninggal dunia

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar