Kamis, 02 Juni 2016

I'M A 911 OPERATOR







"911, apa keadaan darurat anda?"
"Ya, hai, emm... ini pasti akan terdengar agak aneh tapi seseorang tengah berputar-putar di halaman depan rumahku."
"... bisakah anda mengulangnya pak?"
"Ada orang di depan rumahku, dia tampak

sakit, atau tersesat, atau mabuk, entahlah. Aku baru bangun tidur untuk mengambil segelas air, dan aku mendengar suara langkah kaki di atas salju depan jendela rumah jadi aku mengintip keluar... aku tengah melihat orang itu sekarang, ia berada sepuluh meter jauhnya dari depan rumahku. Ini membuatku resah."
"Di mana alamat rumah anda pak?"
"1617 Quary Lane di Pinella Pass."
"Saya akan kirim mobil petugas ke sana, namun mungkin agak lama karena jauh. Apa anda di rumah sendirian?"
"Ya, aku sendiri."
"Sudahkah anda pastikan bahwa semua pintu dan jendela terkunci? Tetaplah bicara dengan saya di telepon."
"Aku yakin pintu depan sudah terkunci tapi aku akan memeriksa lagi pintu belakang sebentar.
...
Omong-omong, aku sungguh bersyukur atas bantuannya, aku tahu ini aneh tapi aku sungguh berharap agar–“
...
"...Pak? Anda masih di sana?"
"Dia... orang itu masih ada di halaman depanku. Tapi dia... astaga... dia terbalik..."
"Pak? Beritahu saya, apa yang terjadi?"
"Orang itu memelototiku... tapi dia... dia berdiri dengan tangannya sekarang. Dia berdiri kaku, manatap lekat kearahku. Ia berdiri di atas tangan dan dia tersenyum padaku, dia tak bergerak sama sekali."
"Dia... dia berdiri di atas tangan pak...?"
"Aku... aku tak tahu bagaimana bisa dia... ya pokoknya dia menghadap kerahku sambil berdiri di atas dua tangan dan tersenyum lebar dan dia seperti patung, ya ampun... tolong kirim bantuan kesini SEKARANG."
"Pak tenanglah. Saya sudah memberitahu petugas dan mereka sedang dalam perjalanan ke rumah anda."
"Gigi-giginya besar sekali... astaga, cepat tolong aku..."
"Pak tetaplah anda mengawasinya namun pastikan juga pintu belakang anda terkunci. Semua jalan masuk harus dikunci agar anda aman. Bisakah anda tetap berbicara pada saya sambil memeriksa pintu belakang anda pak?"
"Baiklah... aku berjalan mundur sekarang sambil terus mengawasinya... aku menyentuh kenob pintu belakangku... ini terkunci. Aku akan memeriksa engselnya jadi aku harus menoleh sebentar saja darinya."
"Baik pak. Bantuan akan segera tiba. Jangan sampai teleponnya terputus, semuanya akan baik-baik saja... Pak...?
...
... pak? Anda masih di sana?"
"Orang itu... wajahnya. Menempel di jendela."
"Pak, bicaralah lebih jelas. Apa yang terjadi?"
"Aku hanya menoleh sebentar dan sekarang... wajahnya... menempel di kaca jendela depanku. Giginya besar-besar, dia tersenyum... matanya putih semua... Ya Tuhan tolong aku, kenapa dia terus menatapku..."
"Pak, saya ingin anda masuk ke ruangan terdekat dan mengunci pintunya dari dalam. Apakah anda memiliki ruang bawah tanah atau kamar yang aman?"
"Dia terus melotot... dia hendak menyakitiku..."
"Pak dengarkan saya. Masuklah ke ruangan yang aman dan tunggu sampai petugas datang. Apakah anda paham?"
"Aku... ya... ya, aku akan bersembunyi di suatu tempat."
"Anda benar-benar yakin bahwa anda sendirian di dalam rumah kan pak?"
"Ya, aku sendirian... tunggu... orang itu bergerak. Dia menggelengkan kepala. Seolah berkata tidak. Dia bisa mendengar pembicaraan kita. Dia memberitahu bahwa aku tidak sendirian."
...
...
...
"Pak? Anda masih di sana? Saya mendengar suara gaduh, apa semuanya baik-baik saja?"
...
...
"Jawab saya pak!?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar