Sabtu, 18 Juni 2016

The piggy back






Cerita ini mengenai kisah sepasang suami istri yang mempunyai seorang anak laki laki. Sebelum sang anak lahir, pernikahan keluarga ini sebenarnya dapat dikatakan carut marut. Seiring bertambahnya waktu, tahun demi tahun, pasangan ayah-ibu ini semakin sering bertengkar. Dan mereka seringkali mengancam untuk saling menceraikan satu dengan yang lain.


Namun pada akhirnya mereka memilih untuk tetap tinggal bersama demi sang putra, namun pertengkaran tetap berlanjut dan menjurus pada KDRT dan semakin brutal. Kini sang putra telah berumur lima tahun dan kedua orangtuanya telah makin saling membenci.

Pada suatu malam, setelah menidurkan putranya, pasangan tersebut terlibat pada pertengkaran sengit. sang ayah ternyata kalap dalam kemarahan dan membunuh istrinya sendiri.

Ketika dia sadar atas apa yang telah dilakukannya, dia memutuskan untuk membuang mayat istrinya tersebut. Dia menyeret mayat istrinya ke garasi dan meletakannya di bagasi mobil. Kemudian dia menuju sebuah pegunungan. Dan dalam kegelapan malam, sang suami memanggul mayat istrinya dan membawanya menuju sebuah rawa. Kemudian dia menjatuhkan mayat tersebut kedalam rawa kotor yang bau, dan menunggu sampai istrinya ersebut tenggelam dalam lumpur kotor dan bau dalam rawa.

Menjelang fajar sang suami bergegas pulang dan membersihkan jejak yang ia tinggalkan atas pembunuhan istrinya semalam, dan selanjutnya dia membersihkan dirinya sendiri dibawah pancuran kamar mandi. Namun, berapa kalipun dia menggosok badannya, nampaknya bau busuk rawa yang melekat pada tubuhnya tidak kunjung hilang.

Kemudian dia memutuskan untuk tidur beberapa jam. Pada saat bangun dia mulai memikirkan apa yang akan dia lakukan jika anaknya menanyakan dimana ibunya berada. Dia memutuskan bahwa ibunya sedang berada dirumah saudara perempuannya untuk mengurus beberapa keperluan. Namun pada saat sarapan pagi sang anak tidak menanyakan sesatu apapun tentang ibunya, dia hanya menatap ayahnya dan tidak mengucapkan sepatah kata apapun.

Sang suami masih merasakan bau busuk dari rawa dimana dia membuang jasad isterinya. Dia menyemprotkan pengharum ruangan berkali kali keseluruh ruangan, berharap dapat menutupi bau busuk yang semakin lama semakin dia rasakan bertambah kuat. Hal ini membuatnya muak.

Beberapa jam berlalu dan putra mereka sedang menonton tv, sang ayah kini merasakan mual karena bau busuk yang kian menyengat. Setiap dia pergi keruang tamu dia merasakan bahwa putranya menatap dengan penuh kecurigaan. Hal ini mengakibatkan sang ayah merasa gugup dan paranoid.

Pikirannya semakin tidak karuan. Jangan jangan anaknya mengetahui apa yang terjadi sebenarnya. Jika anaknya mengetahui bahwa dia telah membunuh istrinya maka sang suami memutuskan untuk membunuh putranya juga!!

Sang ayah berjalan menuju ruang tamu dimana sang anak tengah asyik menonton tv.

“apakah ada yang ingin kau tanyakan?” katanya

Sang anak terdiam beberap saat, dan menjawab “Ya…”

“apakah mengenai ibumu?” tanyanya lagi

“ya..” jawab sang anak

“kurasa kamu ingin tahu dimana ibumu sekarang?” Tanya sang ayah lagi….

Sang anak agak lama terdiam…. Dan kemudian menjawab….

“Tidak” kata sang anak…
“aku hanya heran kenapa muka ibu begitu pucatnya…. Dan lagi kenapa juga ayah harus menggendong ibu kesana kemari seharian?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar