Kamis, 16 Juni 2016

Molly dan Holly



Jika kalian membaca cerita ini, ingatlah untuk selalu mengawasi putra putri anda.

Namaku Mariam, aku memiliki putri kembar berusia 5 tahun, mereka bernama Molly dan Holly, Molly sangatlah hyperaktif seperti ayahnya, sedangkan Holly cukup pendiam dan sangat penurut.


Molly dan Holly sangatlah akur, mereka jarang sekali bertengkar, walaupun Molly sangat jahil kepada Holly, Holly tidak pernah marah bahkan ia tersenyum bahagia bila dijahili oleh kakaknya itu.

Sesekali aku dibuat marah oleh sifat jahil Molly kepada Holly tetapi terkadang aku dibuatnya tertawa, seperti pada saat Molly sangat menginginkan boneka barbie ukuran besar, ia malah mendandani Holly dengan peralatan rias milikku, begitu juga saat Molly sangat menggemari boneka Chucky, ia langsung mendandani Holly lengkap dengan efek darah di wajah Holly, jujur aku sangat terkejut, mungkin ini karna aku lalai mengkontrol film yang ditonton Molly karna seharusnya ia tidak boleh menonton Chucky.

***

Sore ini aku baru saja kembali dari kantor, aku hempaskan tubuhku pada sofa ruang tengah, Molly menghampiriku, " Ibu, ibu mau makan apa?" ucapnya sembari menarik ujung kemejaku. Aku berpikir mungkin Molly sedang bermain masak-masakan, aku berniat menakutinya dengan berkata "Mm ibu mau makan sup anak kecil sepertimu haaaaa" ucapku dengan sedikit mengaum seperti macan.

"Baiklah ibu" jawabnya, aku kira Molly akan takut tapi mungkin dia sudah besar, aku tak ingin memusingkannya karna yang ada di pikiranku sekarang hanyalah bersantai untuk menghilangkan penat.

Aku masih bersandar di sofa, menyalakan televisi dan mendengar suara-suara perabotan dapur yang sepertinya tengah diacak-acak Molly, aku terlalu lelah untuk bangkit dari sofa dan memeriksa dapur jadi untuk kali ini aku akan biarkan Molly bersenang-senang dan aku kembali bersandar untuk selanjutnya memejamkan mata yang lelah ini.

Satu jam kemudian Molly kembali membangunkanku dengan menyeret satu panci sup diatas kereta tariknya, aku pikir tetangga sebelah memberikan sup kepada Molly, aku pun bangkit dari sofa dan menuju dapur, menyiapkan makan malam untuk Molly dan Holly.

Setelah semuanya siap, aku memanggil Molly dan Holly, Molly menghampiriku dan duduk di bangku miliknya, "Molly dimana Holly?" kemudian ia menenjuk ke arah panci sup dan berkata "Bukankah ibu menginginkan sup anak kecil sepertiku?".

End

1 komentar: